Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dipindah Tugas Tanpa Alasan? Waspadai Taktik Quiet Cutting di Kantor

24 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 24 Juni 2025   20:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi PHK (sumber:freepik/pressfoto)

Hanya saja, sekarang ia punya nama dan mulai mendapatkan sorotan publik.

Dalam praktiknya, quiet cutting bisa muncul dalam berbagai bentuk: perubahan posisi yang tiba-tiba tanpa alasan jelas, hilangnya deskripsi pekerjaan yang berarti, tugas-tugas yang menurun kualitas dan volumenya, bahkan pemisahan secara sosial dari tim utama. 

Tidak ada yang berkata secara langsung, "Kami ingin kamu pergi," tapi sinyal-sinyal itu terasa.

Dampak Psikologis Bagi Karyawan

Bagi karyawan, quiet cutting adalah pengalaman yang membingungkan dan menekan. 

Ketika seseorang dipindahkan ke peran yang tidak diinginkan, tanpa penjelasan atau tujuan yang jelas, muncul perasaan kecewa dan tidak dihargai. 

Mereka mulai mempertanyakan kompetensi diri, kepercayaan terhadap manajemen perlahan memudar, dan semangat kerja pun menurun drastis.

Menurut survei yang dikutip Forbes, 56 persen responden menyatakan lebih memilih dipecat langsung dibanding mengalami quiet cutting. 

Setidaknya, PHK langsung memberikan kejelasan dan keadilan dalam proses. Sementara quiet cutting hanya menyisakan ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang lama-lama menggerus kesehatan mental.

Jika fenomena ini dibiarkan, bukan hanya individu yang terdampak. 

Moral tim secara keseluruhan bisa rusak, budaya kerja yang sehat berubah menjadi lingkungan yang penuh kecemasan, dan pada akhirnya berdampak buruk bagi produktivitas perusahaan itu sendiri.

Cara Menghadapi Quiet Cutting dengan Bijak

Menghadapi quiet cutting memang tidak mudah. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap bertahan secara profesional dan mental:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun