Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dipindah Tugas Tanpa Alasan? Waspadai Taktik Quiet Cutting di Kantor

24 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 24 Juni 2025   20:29 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia kerja yang penuh tekanan dan ketidakpastian, muncul sebuah fenomena baru yang diam-diam menghantui para karyawan: quiet cutting. 

Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun praktiknya sudah berlangsung sejak lama di balik layar banyak perusahaan.

Quiet cutting adalah metode pemutusan hubungan kerja (PHK) secara tidak langsung. 

Bukan lewat surat pemberhentian yang eksplisit, melainkan dengan cara-cara halus seperti memindahkan posisi karyawan secara sepihak, menurunkan jabatan, atau memberikan tanggung jawab yang tidak relevan. 

Harapannya, si karyawan merasa tidak nyaman, lalu mengundurkan diri dengan sendirinya. Dalam bahasa sederhana: perusahaan tidak memecatmu, tapi membuatmu ingin keluar.

Asal Usul Istilah "Quiet Cutting"

Istilah quiet cutting mulai populer pada tahun 2023, berbarengan dengan maraknya fenomena quiet quitting yang dilakukan oleh karyawan. 

Jika quiet quitting adalah aksi diam-diam menarik diri dari tanggung jawab kerja karena merasa tidak dihargai atau lelah secara mental, maka quiet cutting adalah versi sebaliknya dari sisi perusahaan.

Perusahaan yang melakukan quiet cutting seolah ingin "balas diam-diam". 

Daripada melakukan PHK secara terang-terangan yang membutuhkan biaya pesangon besar dan proses administratif yang panjang, mereka memilih jalan yang lebih tenang namun penuh tekanan: menggeser karyawan ke posisi yang tidak sesuai atau bahkan membuat mereka merasa tidak berguna.

Taktik Lama yang Dikemas Ulang

Meskipun istilahnya baru, praktiknya bukan hal baru. Di banyak perusahaan, terutama saat restrukturisasi atau efisiensi operasional, praktik semacam ini sudah dilakukan bertahun-tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun