Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Diet Sampah di Bulan Ramadan, 6 Langkah Sederhana untuk Selamatkan Bumi

14 Maret 2025   06:00 Diperbarui: 14 Maret 2025   07:54 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diet sampah (sumber:freepik/freepik)

Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Muslim yang ditandai dengan ibadah puasa selama sebulan penuh dan ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. 

Selama bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia menahan diri dari makan, minum, dan berbagai hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Salah satu momen yang paling dinanti selama Ramadan adalah waktu berbuka puasa.

Berbuka puasa menjadi momen penuh keceriaan dan kebersamaan, baik bersama keluarga maupun teman-teman. 

Namun, tanpa disadari, di balik kehangatan suasana berbuka, kita sering kali melakukan kebiasaan yang kurang ramah lingkungan. 

Misalnya, membuang makanan sisa, menggunakan alat makan sekali pakai, hingga membuang sampah sembarangan. Padahal, kita bisa berbuka puasa dengan lebih bijak dan tetap menjaga lingkungan. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan diet sampah plastik, termasuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Mengapa Harus Mengurangi Sampah Plastik?

Belakangan ini, semakin banyak pemberitaan mengenai penumpukan sampah plastik, terutama yang berakhir di lautan dan mencemari ekosistem laut. 

Banyak hewan laut yang secara tidak sengaja memakan plastik karena mengiranya sebagai makanan, yang akhirnya menyebabkan kematian mereka. 

Selain itu, polusi laut juga berdampak pada makanan laut yang kita konsumsi, karena banyaknya kandungan polutan yang terdapat di dalamnya.

Menurut data dari organisasi lingkungan, diperkirakan ada sekitar 8 juta ton sampah plastik yang mencemari lautan setiap tahunnya. Sampah plastik ini sulit terurai dan dapat bertahan hingga ratusan tahun di lingkungan. 

Jika kita tidak segera mengambil tindakan, bukan tidak mungkin ekosistem laut akan semakin rusak, yang pada akhirnya juga berdampak pada kehidupan manusia. 

Oleh karena itu, mengurangi sampah plastik harus menjadi bagian dari gaya hidup kita, termasuk selama Ramadan.

Untuk mengatasi hal ini, kita bisa mulai menerapkan kebiasaan berpuasa yang minim plastik. 

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar Ramadan kita lebih ramah lingkungan:

1. Berbuka Puasa Secukupnya

Saat berbuka, sering kali kita terbawa nafsu untuk menyantap banyak makanan dalam porsi besar. Akibatnya, banyak makanan yang akhirnya terbuang sia-sia. 

Menurut data dari FAO (Food and Agriculture Organization), sekitar 30% makanan yang diproduksi di dunia terbuang setiap tahunnya. Kebiasaan ini tentu sangat merugikan, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

Untuk menghindari pemborosan ini, cobalah untuk mengambil makanan secukupnya. 

Selain membantu mengurangi limbah makanan, cara ini juga lebih baik untuk kesehatan pencernaan selama menjalankan puasa. 

Jika masih merasa lapar setelah berbuka, lebih baik menunggu beberapa saat sebelum mengambil makanan tambahan, daripada langsung mengambil dalam porsi besar yang berisiko terbuang.

2. Membuat Sendiri Makanan dan Minuman Berbuka

Membuat sendiri makanan dan minuman berbuka mungkin terdengar merepotkan, tetapi ini memiliki banyak manfaat. 

Selain lebih sehat, kita juga bisa mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan siap saji. Kebanyakan makanan yang dijual di luar dikemas dengan plastik atau styrofoam, yang sulit didaur ulang dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan.

Jika harus berbelanja bahan makanan, usahakan membawa kantong belanja sendiri dan wadah makanan guna ulang agar tidak perlu menggunakan plastik tambahan. 

Selain itu, memasak sendiri juga dapat memberikan rasa puas dan lebih terjamin kebersihannya. 

Tak hanya itu, memasak sendiri juga bisa menjadi momen kebersamaan dengan keluarga, yang semakin mempererat hubungan selama bulan Ramadan.

3. Hindari Penggunaan Alat Makan Sekali Pakai

Tradisi buka bersama atau "bukber" sering kali membuat kita memilih opsi praktis, seperti menggunakan alat makan sekali pakai. 

Meski terlihat lebih mudah, kebiasaan ini justru memperbanyak timbunan sampah plastik. 

Alat makan sekali pakai, seperti sendok, garpu, dan gelas plastik, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai dan sering kali berakhir sebagai sampah yang mencemari lingkungan.

Sebagai gantinya, gunakan alat makan yang tersedia di rumah agar lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran. 

Jika berbuka di tempat umum, ajak keluarga dan teman-teman untuk membawa alat makan sendiri agar lebih hemat dan ramah lingkungan.

4. Membawa Alat Makan Sendiri Saat Berbuka di Luar

Jika berbuka puasa di luar rumah, usahakan untuk membawa alat makan sendiri. 

Selain membantu mengurangi sampah plastik, alat makan pribadi juga lebih higienis. 

Selain itu, usahakan untuk menghindari pembungkus makanan yang menggunakan plastik sekali pakai dan pilih wadah yang dapat digunakan kembali.

Saat membeli takjil atau makanan berbuka lainnya, bawa wadah sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik. 

Misalnya, membawa botol minum sendiri daripada membeli air mineral dalam botol plastik sekali pakai. 

Langkah sederhana ini dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya.

5. Hindari Produk Perawatan dengan Mikroplastik

Mikroplastik, seperti microbeads dalam produk kecantikan atau pembersih, merupakan butiran plastik kecil yang dapat mencemari lingkungan. 

Setelah digunakan, mikroplastik ini akan terbawa ke saluran air dan akhirnya berakhir di lautan, di mana hewan laut dapat memakannya. 

Seiring waktu, mikroplastik yang masuk ke dalam rantai makanan laut juga bisa kembali dikonsumsi oleh manusia.

Menurut penelitian, mikroplastik telah ditemukan dalam garam laut, air minum, bahkan dalam tubuh manusia. 

Untuk menghindari dampak buruk ini, pastikan produk yang digunakan tidak mengandung mikroplastik dengan mengecek bahan-bahan yang tertera pada kemasan.

6. Pilih Kemasan Ramah Lingkungan

Jika membeli makanan atau minuman di luar, pilihlah produk dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti kertas atau bahan yang dapat terurai secara alami. 

Hindari produk yang dikemas dengan plastik berlebih. Selain itu, beberapa restoran dan kafe kini juga mulai menawarkan opsi untuk pelanggan yang membawa wadah sendiri, sehingga dapat mengurangi limbah plastik.

Jadilah Generasi Peduli Lingkungan

Sebagai generasi yang peduli terhadap lingkungan, sudah saatnya kita mulai menerapkan kebiasaan kecil yang bisa berdampak besar bagi bumi. 

Jika kamu sudah mencoba beberapa langkah di atas, jangan lupa juga untuk selalu membuang sampah pada tempatnya dan, jika memungkinkan, memisahkan sampah berdasarkan jenisnya untuk mempermudah proses daur ulang.

Dengan menerapkan kebiasaan berbuka puasa yang lebih ramah lingkungan, kita tidak hanya menjalankan ibadah dengan baik, tetapi juga turut menjaga bumi tetap sehat untuk generasi mendatang. 

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan salah satu cara terbaik untuk mensyukuri nikmat ini adalah dengan menjaga lingkungan tempat kita tinggal. 

Yuk, mulai sekarang, kita lakukan perubahan kecil yang berarti bagi lingkungan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun