Meski tampak kecil, bunga yang berlaku dalam jangka panjang bisa membuat total utang kita jauh lebih besar dari harga barang yang dibeli.Â
Selain itu, ada biaya-biaya lain yang sering kali tidak dijelaskan secara rinci di awal, seperti biaya keterlambatan atau denda.
Sebagai ilustrasi, Anda tergoda dengan promo cicilan 0% untuk membeli laptop baru seharga Rp15 juta. Setelah beberapa bulan, Anda terkejut dengan tagihan tambahan.Â
Ternyata, ada biaya administrasi bulanan yang tidak dijelaskan sebelumnya, ditambah denda keterlambatan jika Anda terlambat membayar satu kali saja. Hal ini membuat total pembayaran Anda jauh lebih besar dari yang dibayangkan.
Prioritaskan Pelunasan Utang dengan Bunga Tinggi
Jika Anda memiliki lebih dari satu cicilan, hal yang lebih bijak adalah fokus pada cicilan dengan bunga tertinggi.Â
Mengapa demikian? Cicilan dengan bunga tinggi akan terus membengkak seiring waktu.Â
Meski jumlah angsurannya kecil, bunga yang besar dapat menjadi "musuh dalam selimut" yang secara perlahan membebani keuangan Anda.
Misalnya, jika Anda memiliki dua cicilan, satu cicilan kartu kredit dengan bunga 20% per tahun dan satu cicilan KPR dengan bunga 5% per tahun, prioritas utama Anda seharusnya adalah melunasi cicilan kartu kredit terlebih dahulu.Â
Karena semakin lama Anda membiarkan utang kartu kredit, bunganya akan terus bertambah dan menjadi beban yang lebih besar daripada cicilan KPR.
Menurut data OJK, rata-rata suku bunga kartu kredit di Indonesia berkisar antara 18-24% per tahun, sementara kredit lainnya seperti KPR atau kredit kendaraan memiliki bunga yang lebih rendah, sekitar 5-12% per tahun.Â
Fakta ini menunjukkan bahwa utang kartu kredit bisa menjadi beban yang sangat berat jika tidak segera dilunasi.