Sebagai contoh, jika gaji Anda adalah Rp10 juta per bulan, idealnya cicilan Anda tidak boleh lebih dari Rp3 juta.Â
Melebihi batas ini hanya akan membuat Anda semakin tertekan karena penghasilan yang tersisa mungkin tidak cukup untuk menutup kebutuhan lainnya.Â
Tanpa anggaran yang jelas, seseorang mungkin merasa cicilannya ringan di awal, tetapi lambat laun, utang tambahan dari kartu kredit dan paylater dapat menumpuk.
Fokus pada Kebutuhan, Bukan Keinginan
Satu kesalahan yang sering dilakukan adalah mengambil kredit bukan untuk kebutuhan mendesak, melainkan untuk keinginan sesaat.Â
Misalnya, banyak orang tergoda membeli barang-barang elektronik terbaru atau fashion mahal hanya karena adanya diskon atau cicilan 0%. Padahal, produk-produk tersebut mungkin bukan kebutuhan yang sebenarnya.
Sebelum mengambil kredit, penting untuk menanyakan pada diri sendiri apakah barang atau layanan yang ingin kita beli benar-benar diperlukan saat ini.Â
Contohnya, kredit rumah atau pendidikan jelas termasuk kebutuhan karena merupakan investasi jangka panjang.Â
Namun, membeli ponsel baru hanya karena ada promo, sementara ponsel lama masih berfungsi baik, jelas termasuk keinginan yang tidak mendesak.
Cek Ulang Suku Bunga dan Biaya Tambahan
Promo cicilan 0% sering kali tampak seperti kesempatan emas yang sayang untuk dilewatkan.Â
Namun, kita harus waspada, karena di balik promo tersebut mungkin ada biaya tambahan yang tersembunyi seperti biaya administrasi atau bunga yang berlaku setelah masa promo berakhir.
Suku bunga adalah salah satu faktor utama yang harus diperhatikan saat mengambil kredit.Â