Mohon tunggu...
Misbah Fahrudin
Misbah Fahrudin Mohon Tunggu... Administrasi - Misbah

Perikanan dan Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjemput Lelap Malam-malam

3 November 2017   22:48 Diperbarui: 3 November 2017   22:51 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Buku-buku berserakan, begitu juga pulpen, pun plastik-plastik dan kertas-kertas nota bekas. Pagi-pagi tak sejuk, sore-sore tak hangat, dan malam-malam aku tak lelap. Tapi aku ingin tidur.

Kata orang, jika ingin cepat-cepat tidur, lakukanlah hal-hal yang tidak kamu sukai atau lakukanlah hal-hal yang sedang malas kamu lakukan. Karena malam itu dingin, dan aku ingin cepat2 tidur, maka aku fikir tak ada salahnya sesekali seperti mereka.

Aku mulai mengetik kata2, entah apa jadinya, aku hanya melihat sekeliling, mendengar yang bisa aku dengar, menuliskan apa2 yang lalu lalang di kepala, dan aku hanya ingin cepat2 tidur.

"Malam ini dingin, mengantuk pun tidak, mana bisa terlelap. Meja berantakan, kertas2 berserakan, begitu juga plastik2, pun pulpen2, debu2 kecil apalagi. Piring2 menumpuk, baju2 pun menumpuk, juga buku2, malah sangat rapih. Suara? Ah, tak ada selain ramainya lalu lintas. Mobil2 kecil, motor2, dan truk2 melesat cepat."

Ah, malam ini sekarang hangat, aku gerah. Kalau aku gerah mana bisa tidur. Aku lanjut mengetik kalimat sambil sesekali mengipas2kan buku tipis yang aku ambil dari tumpukan.

"Kaca2 penuh dengan sawang. Di sawang itu ada tisu yang menjuntai? Ah, mungkin terbawa tikus yang kemarin jalan2. Di balik kaca ada gorden rempel jingga. Di samping meja ada mesin pembeku putih, juga lemari buku, dan kursi. Disamping pintu ada meja perabotan, ada pintu lagi, juga ada kawat jemuran. Di belakangku ada kulkas putih dan keranjang cucian."

***

Aku lanjut lagi.

"Sekarang lalu lintas sepi, sekeliling rumah apa lagi. Tinggal bunyi dercit tikus2 kongkow, juga ci -

-

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun