"Kedua orang tua kan sudah disini, dan besok sudah disepakati lamaran, ya, sudah sama yang itu saja, yang mantan istri bos biarlah," Kata Hartono, dan melanjutkan lagi ucapannya,"emang disurat wasiat itu bunyinya harus untuk istrinya kawin sama kamu ?" Tanya Hartono.
"Tidak juga, aku sudah baca suratnya, dua hari menjelang masa iddahnya, disurat itu hanya dia minta kalau aku bersedia." Kata Catur
"Ya, sudah kan tidak ada paksaan ini, sama yang pertama saja, kan kamu sudah minta segala sama dia, dan besok malah lamaran." Jelas Hartono
"Itu masalahnya, aku juga ingin sama mantan bos, andai ngak ada yang ini, aku bersedia lah jadi pengganti bos,"
"Langsung jadi CEO ya," Kata Hartono
"Tidak baik mengecewakan orang, apalagi ini masalah harga diri, kita yang meminta, kita yang menolak," Kata Hartono
Doddy terlihat berdiri dari tempat duduknya, sepertinya dia pesan kopi susu, kemudian dia meminta sebuah kertas, dan sebuah ballpoint, dia buat 3 kolom, kemudian dia corat-coret dikertas itu, Hartono dan Catur memperhatikan saja, dibiarkannya Doddy melakukan itu, kadang dia berhenti sejenak seperti orang yang sedang berfikir, kemudian dia tulis lagi di atas kertas tersebut, setelah beberapa lama, bersamaan dengan datangnya kopi susu, dia serahkan ke Catur kertas itu dan balpointnya, ini isi dengan data sebenarnya kata Doddy, rupanya kertas itu pembanding antara keduanya, Catur mengambilnya, Hartono terlihat memperhatikan saja, sekarang coba diisi, kata Doddy
Uraian
Janda I
Janda II
Agama