Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air & Api, Petualangan Cinta Air dan Api

3 Januari 2019   07:46 Diperbarui: 3 Januari 2019   08:59 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewi Mulia Ratri tidak sanggup melawan dekapan itu.  Tubuhnya sama sekali lemas tak bertenaga dihantam haru yang bertubi tubi tadi.  Dia hanya sanggup memandang mata Arya Dahana yang masih hampa.  Namun sedikit berkilat saat dia tadi ditarik dalam pelukan Andika Sinatria.

Arya Dahana memandang langit, bulan, lalu kawah Merapi.  Tanpa bersuara lagi tubuh pemuda itu melesat lenyap dari pandangan sambil menggendong tubuh lemas Dyah Puspita.  Suara petir menggelegar mengiringi kepergian pemuda yang sedang sangat kehilangan itu.

**********
Bersambung Bab XI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun