Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suguhan Sesajian dari Malam

24 Juni 2018   00:32 Diperbarui: 24 Juni 2018   00:35 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengepul asap bukan dupa.  Tapi cahaya bulan yang menerpa puncak menara kaca.

Bau menyengat bukan dari kemenyan.  Tapi wangi melati menguar berkejaran.

Suguhan sesajian dari malam kepada para pecintanya yang memilih terjaga sambil melafalkan nama dan kerinduan.  Kepada Yang meniupkan ruh dan menentukan ajal.

Gemuruh suara mendirikan bulu roma mengetuk pintu langit tapi bukan jampi atau mantra.  Namun doa-doa yang berjajar mengantri menunggu ditandatangani oleh malaikat penerima.  Sebelum diteruskan kepada Yang terbaik dalam mendengar.

Hening memanjati dinding hati tapi bukan sunyi.  Menyelam ke bagian paling dasar dari sadar.  Lalai dan lupa lalu ditemukan di pojokan.  Menunggu dibersihkan menggunakan sapu ijuk yang dianyam dari kekuatan cinta.  Kepada Yang terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.

Bogor, 23 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun