Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin di Hati Kita

13 Juni 2018   02:33 Diperbarui: 13 Juni 2018   03:14 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesungguhnya.  Selalu ada cermin di hati kita.  Disusun dari pecahan rencana.  Lalu digabungkan dengan warna yang berhasil ditangkap mata.  Bingkainya terbuat serpihan.  Dari remah-remah hujan yang dikumpulkan.

Cermin itu tidak memantulkan bayangan.  Namun bentukan dari setiap fragmen hidup yang dimainkan.  Mata tidak mensimetri mata, tapi berupa senja, bianglala dan rebana.  Mulut tidak menggambar balik mulut,  tapi  berbentuk kata, sumpah dan janji yang luput.  Tubuh tidak melukis kan tubuh, tapi menyajikan analogi tentang kebaikan, keburukan dan kekacauan yang rubuh.

Cermin itu tidak mengulas kenangan.  Namun lebih berbicara tentang masa depan.  Lompatan-lompatan waktu di antaranya, mengatur agar masa depan bukan lagi pertanyaan, tapi sebuah kisah yang telah terpetakan.

Cermin itu ada dalam diri kita.  Seringkali tanpa disadari.  Nyaris mirip mitologi.  Ada jika mempercayai, tak ada jika tak meyakini.  Semudah bersiul saat pagi.  Sekaligus serumit menyusun puzzle yang dicerai berai mimpi.

Cermin di hati kita.  Ibarat telaga tempat langit berkaca.  Terkadang hanya kekosongan yang ada.  Atau justru kepadatan yang mengada-ada.

Tergantung seberapa jauh jarak kita menginginkannya.  Dan seberapa dalam kita meletakkannya.

Jakarta, 13 Juni 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun