Mohon tunggu...
Marcell Gunas
Marcell Gunas Mohon Tunggu... Buruh - Tinggal di Yogyakarta

Bukan penulis, tapi suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Gotong Royong Sosial dari Warga Sawahan, Pundong

15 Oktober 2021   21:49 Diperbarui: 16 Oktober 2021   04:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa pemuda Desa Sawahan sedang berbelanja sembako di Pasar Giwangan. Sembako akan dibagikan kepada warga Sawahan yang sedang menjalani isolasi mandiri. Dok. Marcell Gunas

Tak jarang saya dan beberapa pasien terlibat ngobrol 'santuy. Cerita yang asyik-asyik dan bikin ngakak. Ada-ada saja bahan obrolannya. Dari yang klenik sampai yang romantik. Dari cerita surgawi sampai cerita receh kenikmatan duniawi. You know lah cerita bapak-bapak.

Amtosfir itu memang diciptakan dan, kadang-kadang, difasilitasi beberapa petugas. Sebab, shelter bukan saja soal pemulihan fisik dalam hal mengoptimalkan imun tubuh melawan virus tetapi juga penguatan psikis: memastikan pasien tidak stress dan tetap dipenuhi energi positif.

Cara itu saya kira perlu.

Sebagian orang yang dinyatakan terpapar covid kerap dihantui perasaan traumatik. Entah karena adanya image lingkungan sosial yang masih belum well educated soal penularan virus, atau karena ada perasaan cemas yang berlebihan akan kematian.

Tidak semua dengan kepala tegak meyakini dirinya bisa sembuh saat terpapar covid. Tidak semua optimis dengan penanganan yang diterima---terlepas dari fakta masih ada masalah dan tantangan penanganan pasien oleh negara. Padahal perasaan-perasaan yang penuh energi positif saya kira juga menjadi penentu pemulihan seorang pasien covid.

Anak saya masih berusia 2 tahun lebih 10 bulan. Ia ditinggalkan di rumah, ditemani saudari saya. Mereka sudah dinyatakan negatif Covid.

Bagaimana kebutuhan mereka di rumah terpenuhi?

Warga Sawahan telah sepakat: setiap warga berkewajiban membantu penyediaan kebutuhan sembako bagi warga yang terpapar Covid dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Jika yang bersangkutan menjalani isolasi di tempat isolasi di luar Dusun, di Shelter misalnya, maka kebutuhan sembako bagi keluarganya di rumah dipenuhi warga.

Kegiatan penyediaan sembako dan kebutuhan lainnya itu dipimpin langsung oleh Kepala Pedukuhan (Dusun). Di sini, biasa dipanggil Pak Dukuh.

Karena itu, saat saya dan isteri diisolasi di Shelter, tetangga kami membantu pemenuhan kebutuhan makanan untuk anak dan adik saya di rumah. Setiap pagi, tetangga datang untuk membawa makanan. Mereka bahkan berulang kali minta agar adik saya tidak sungkan meminta bantuan jika ada kebutuhan yang mendesak khususnya kebutuhan anak saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun