Teleponku berdering. Ada nama Elia disana.
"Lo udah disana?"
"Iya, El,"
"Gue mungkin telat. Macet banget jalanannya,"
"Santai aja. Gue juga lagi ada yang nemenin kok,"
Aku kembali bertemu Nyaman. Mungkin kebebasan tidak akan memberikan bahagia. Tapi Nyaman bisa. Walaupun hanya dengan mata bulat si anak kecil dan pedang kecil barunya.
Dan hari ini,
dua sudut bibirku terayun mantap tanpa alasan sinis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!