Mohon tunggu...
Gerard Widy
Gerard Widy Mohon Tunggu... lainnya -

Firdaus - Dunia - Surga (neraka dimana?)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pura-pura Jadi Prabowo Subianto

14 Juli 2014   02:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:26 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal utama yang bisa menghubungkannya adalah dengan

"Menggemakan bahwa kekayaan alam harus dikelola seoptimal mungkin untuk rakyat dan kebocoran yang terjadi selama ini harus ditutup. Penguasaan asing atas kekayaan alam Indonesia harus diminimalisir"

Pelaksanaannya nanti, pengelolaan kekayaan alam seperti tambang dan sejenisnya, Hasyim dan Rothschild bisa menangani, sebagian bisa diserahkan ke ARB. Kekayaan alam agrobisnis, perkebunan dan pertanian beberpa perusahaanku dan berusahaan agribisnis hasyim bisa menangani. (Mungkin sebagian diserahkan ke perusahaan Mega agar tidak muncul gangguan-gangguan.

Pihak barat mungkin tidak akan suka dengan Visi, Misi dan Prgram yang harus kusuarakan untuk menarik bagi rakyat Indonesia. Hasyim harus menjelaskan pada para pebisnis barat tentang Visi, Misi dan Program itu, dengan sisi pandang yang menguntungka pebisnis barat, harus ada sedikit modifikasi. Hasyim harus menjelaskan bahwa Misi. Visi dan Program yang nanti ku gaungkan pada rakyat memang harus seperti itu, tetapi ada bentuk yang berbeda untuk pebisnis barat. Dan itu akan terjamin bila aku menang Pilpres. Hasyim harus segera keluar negeri menjelaskannya sebelum mereka mejatuhkan dukungannya pada siapapun kompetiter Capres nanti

Sudah komplit. Organisasi sudah solid. Pendukung cukup masif. Kepentingan-kepentingn bisnis Hasyim, Rothschild, ARB dalam pertambangan sudah ada jalannya yakni pada "kekayaan alam harus dikelola seoptimal mungkin untuk rakyat". Bisnisku bersama Hasyim di agrisnis juga sudah ada kesempatannya yakni pada "pertanian dan perkebunan rakyat harus didukung penuh". Untuk memuluskan jalan, mungkin bisnis Mega di agrobisnis juga perlu diberi kesempatan dansemua itu bisa di tampilkan sebagai faktor pendukung posistif untuk mewujudkan misi dan visi yang berpihak pada rakyat. Untuk sementara ini, misi "intern" ini harus dibungkus serapat mungkin, kalau perlu diberikan kesan "terbalik" yakni "semua hanya untuk rakyat". Bahkan para pendukungkupun, si elite, si terpelajar, si ekonomi mampu, si politikus baru /muda yang masih ambisi dengan idealismenya tidak perlu tahu urusan "intern" kami. tetapi cukup yang bagian "semua untuk bangsa dan rakyat Indonesia" saja yang mereka boleh tahu. paling tidak sampai kemenangan kudapat.

Investor pertambangan dari barat saat ini perlu dirangkul dulu supaya mendukungku. Tapi ini bertentangan dengan program yang kugaungkan kepara rakyat bahwa kekayaan alam harus diolah sendiri seoptimal mungkin, bagaimana mengatasi dua hal bertentangan ini ?


Hasyim narus "berbicara kepada mereka" sementara aku "berbicara kepada rakyat" tentu masing-masing dengan "bahasa yang sesuai".

Dan sekarang saatnya meminta Rothschild untuk mengerti dan berpartisipasi dalam Pilpresku ini".

Koplo :"eh.. ntar ... ntar. dari tadi ada roscal roscil melulu. Siapa sih dia ?"

Kipli :"Rothschiiild ...... Rothschild itu, pengusaha minyak tingkat dunia. Milyarder. Orang kaya. Orang Yahudi"

Koplo :" Yaaauudiiiiii ......... ?. Dah .. gua nggak mau dengar"

Koplo ngeloyor pergi. Kipli melongo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun