Dalam pengembangan ekonomi nasional di Indonesia, yang menjadi prioritas yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM menjadi tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi permasalahan kemiskinan dan pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional.
      UMKM merupakan penopang perekonomian bangsa. UMKM berperan penting dalam menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan kerja, menguragi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan membangun karakter bangsa.
      Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, serta memperluas area pemasaran.
      Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional setelah terdampak covid-19. Hal itu terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia terus meningkat sampai sekitar 60% di masa pra pandemi.
      Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga sangat tinggi dan terus bertumbuh mencapai 96,99% - 97,22% dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98% dari pelaku usaha nasional.
      Peran penting UMKM dalam perekonomian nasional mencerminkan peran penting UMKM dalam pencapaian berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) di Indonesia.
      Menteri koperasi dan UKM Teten Masduki,menjelaskan UMKM selama ini menjadi salah satu penopang ekonomi nasional.Setidaknya terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang berkontribusi 97 persen terhadap total tenaga kerja dan 60 persen PDB nasional.
      Jumlah ini menunjukan peran UMKM yang sangat besar bagi perekonomian nasional. Oleh sebab itu jika separuh UMKM gulung tikar maka dikhawatirkan akan berdampak besar bagi perekonomian nasional.
      UMKM dapat menjadi garda terdepan dalam pencapaian pilar ekonomi SDGs dengan penciptaan lapangan kerja, penciptaan kondisi kerja yang layak, inovasi bisnis, adaptasi dan mitigasi dampak negative ekonomi, sosial dan lingkungan pra operasi bisnis untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
      Seperti halnya yang dilakukan oleh warga kampung sungai lueng yang bertepatan diprovinsi aceh kabupaten kota langsa, mereka menjadikan bisnis ikan asin sebagai lahan pendapatan mereka.
      Bisnis pembuatan ikan asin cukup menjanjikan karena memiliki pangsa pasar yang stabil sejak puluhan tahun. Karena harganya yang terjangkau. Selain itu, ikan asin juga merupakan salah satu makanan kegemaran masyarakat Indonesia.
      Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang di awetkan dengan menambahkan garam. Namun, uniknya ikan asin disini pada proses pengolahannya tidak menggunakan garam.
      "cara pengolahannya yang pertama ikannya dijemur dulu satu hari,setelah penjemuran satu hari buang bagian kepala dan perut ikan,lalu dijemur lagi kurang lebih dua sampai tiga hari."ujar ibu srik salah satu warga yang membuat ikan asin itu
      "apakah dalam pengolahan ikan asin ini tidak menggunakan garam? Karna kan pada umumnya kalo pengolahan ikan asin pasti menggunakan garam."Tanya saya
      " Tidak,karna kalo menggunakan garam akan nanti ikannya kurang enak dan kurang renyah."lanjut ibu srik
      UMKM ikan asin ini salah satu artenatif penunjang ekonomi warga kampung sungai lueng dimasa pandemi sekarang ini,karna dalam pembuatanya pun tidak memerlukan modal dan juga keuntungannya lumayan.Kenapa tidak memerlukan modal? Karena ikan yang untuk dijadikan ikan asin adalah ikan kecil-kecil yang didapatkan dari para nelayan. Ikan-ikan yang tidak laku dijual kepasar karena ukurannya yg sangat kecil,lalu oleh warga sekitar banyak mengambilnya untuk di olah lagi menjadi ikan asin yang sangan renyah.
      "Ikannya saya ambilnya dari para nelayan,biasanya kalo ikan yang kecil-kecil itu tidak laku kalau dijual kepasar jadi dari pada ikanya dibuang, mending saya ambil saja untuk diolah lagi menjadi ikan asin,kan lumayan juga bisa dijual lagi,hasil dari penjualanya pun lumayan sekali."ujar ibu srik
      " Berapa harga ikan asinnya? Biasanya kemana saja ikan asin itu dijual?."Tanya saya
      " Harga 1 ons nya 5 ribuan, Biasaya saya menjualnya ke rumah makan di sekitaran kampung saya, dan juga ke kedai-kedai yang biasanya menjual sayur-sayuran."jawab ibu srik
      Dengan adanya UMKM ikan asin ini menjadikan lahan usaha baru bagi warga kampung sungai lueng, dan sangat membantu perekonomian warga kampung sungai lueng, apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini.
      Saat ini UMKM  Indonesia memang sudah sangat maju. Pangsa pasarnya tidak hanya sklala nasional, tapi juga internasional. Semakin banyak pelaku UMKM semakin baik untuk perekonomian Negara.
     Â
Nama Penulis : MEUTIA RAMADHANI dan ZURAINI
MAHASISWI IAIN LANGSA