Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Dolar Ditarik dan Dana Digelontorkan; Apakah Ekonomi Rakyat Ikut Bergerak?

22 September 2025   07:53 Diperbarui: 22 September 2025   07:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Ekonomi Rakyat ikut bergerak? Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia menembus angka psikologis 8.000 poin. Di akhir pekan, IHSG bahkan ditutup di level 8.051,11, rekor tertinggi sepanjang masa. 

Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya angka. Tapi bagi banyak pihak, ini adalah sinyal: bahwa kepercayaan terhadap arah ekonomi Indonesia sedang menguat.

Namun, pertanyaannya tetap menggantung:  

Apakah grafik yang naik ini benar-benar menyentuh kehidupan rakyat?

Grafik Naik, Tapi Apakah Ekonomi Bergerak?

Kenaikan IHSG didorong oleh berbagai faktor:

  • Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia ke 4,75%  
  • Ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh The Fed  
  • Reshuffle Kabinet yang memberi sinyal stabilitas  
  • Kinerja positif emiten sektor teknologi, konsumer, dan perbankan

Volume transaksi harian mencapai Rp69,5 triliun, dan investor asing mencatat net buy jumbo senilai Rp2,87 triliun. Ini menunjukkan bahwa pasar modal sedang bergairah. Tapi gairah pasar belum tentu berarti denyut ekonomi rakyat ikut bergerak.

Pemerintah Siapkan Insentif Tarik Dolar

Di saat IHSG melonjak, Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa mengumumkan rencana insentif untuk menarik dolar dari luar negeri ke dalam sistem perbankan nasional. 

Targetnya adalah eksportir besar, BUMN, dan diaspora ekonomi yang menyimpan dana di luar negeri.

Skema insentif yang sedang digodok mencakup:

  • Relaksasi pajak atas dana repatriasi  
  • Kemudahan konversi dan penempatan valas di bank nasional  
  • Imbal hasil khusus bagi pemilik dana luar negeri

Tujuannya jelas: memperkuat cadangan devisa dan menjaga stabilitas rupiah tanpa intervensi agresif dari Bank Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun