Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dari Rak ke Reels; Membangun Budaya Baca di Era Digital Korporasi

18 September 2025   12:19 Diperbarui: 18 September 2025   12:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sharing Knowledge untuk guru di perpustakaan sekolah,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Di sinilah peluang terbuka. Jika dulu saya membangun rak fisik, kini saatnya kita membangun rak digital dalam bentuk Knowledge Management System, BookTalk reels, literasi visual, dan microlearning yang tetap menjaga kedalaman dan etika berbagi.

KMS: Menyimpan Ingatan, Mencegah Kesalahan

Saat saya bertugas sebagai Corporate Culture & Fraud Prevention Department Head, saya bersama tim IT dan divisi lain membangun Knowledge Management System (KMS). 

Sistem ini menghimpun pengalaman nyata para pegawai dan manajemen, agar mereka yang menghadapi situasi serupa bisa belajar tanpa harus jatuh di lubang yang sama.

KMS bukan sekadar dokumentasi. Ia adalah penjaga ingatan kolektif. Ia mencegah pengulangan kesalahan, mempercepat adaptasi, dan memperkuat budaya kerja yang reflektif. 

Di era digital, KMS bisa menjadi jembatan antara literasi dan efisiensi, antara pengalaman dan pencegahan risiko.

Strategi Literasi Korporasi di Era Digital

Ada banyak pendekatan yang bisa dikembangkan oleh perusahaan saat ini untuk menghidupkan kembali semangat baca. Salah satunya adalah mengadakan BookTalk dalam format hybrid, bedah buku ringan melalui Zoom atau siaran langsung di kanal internal perusahaan. 

Narasumbernya bisa berasal dari pegawai sendiri, bukan hanya reviewer profesional, sehingga diskusi terasa lebih dekat dan relevan.

Selain itu, kutipan-kutipan inspiratif dari buku bisa disajikan dalam format visual seperti carousel Instagram atau reels pendek. 

Desain yang menarik, dikombinasikan dengan pesan yang reflektif, dapat menyusupkan nilai literasi ke dalam budaya digital yang sudah akrab di kalangan pegawai.

Perusahaan juga bisa membangun Digital Reading Lounge, sebuah kanal khusus di intranet yang berisi ulasan buku, refleksi pegawai, dan rekomendasi bacaan. Ruang ini menjadi tempat tumbuh yang tenang dan bermakna, jauh dari hiruk-pikuk deadline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun