Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari Rokok ke Rasa Harian; Transformasi Grup Djarum dan Narasi Baru Konsumsi Indonesia

14 Agustus 2025   09:02 Diperbarui: 14 Agustus 2025   09:02 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Rokok ke Rasa Harian,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Pertanyaannya: apakah ini bentuk penebusan reputasi, atau strategi dominasi baru?

Sebagian melihat langkah ini sebagai upaya "membersihkan" citra lama yang lekat dengan rokok dan kontroversi kesehatan. Dengan masuk ke sektor makanan dan minuman yang lebih sehat dan ramah keluarga, Djarum membangun narasi baru: dari industri adiktif ke industri afektif.

Namun ada pula yang membaca ini sebagai perluasan kekuasaan konsumsi. Dengan menguasai merek-merek yang sudah punya ikatan emosional dengan publik, Djarum tidak hanya menjual produk---mereka menjual rasa, nostalgia, dan kebiasaan. 

Hal ini bukan sekadar transformasi bisnis, tapi penguasaan ruang afektif masyarakat.

Respons Publik: Antara Kekaguman dan Kewaspadaan

Masyarakat Indonesia, yang terbiasa dengan kehadiran konglomerat dalam kehidupan sehari-hari, merespons transformasi ini dengan campuran kekaguman dan kewaspadaan. 

Banyak yang mengapresiasi kecerdasan strategi dan keberanian mengambil risiko. Produk-produk baru diterima dengan hangat, terutama karena mereka menyentuh kebutuhan harian yang nyata.

Namun sebagian tetap kritis. Mereka bertanya: apakah korporasi besar bisa benar-benar berubah arah, atau hanya mengganti wajah? Apakah ini bentuk tanggung jawab sosial, atau strategi branding yang canggih?

Dampak terhadap Brand Djarum: Reposisi Identitas

Transformasi ini telah mengubah wajah brand Djarum secara signifikan. Mereka tidak lagi hanya diasosiasikan dengan rokok, tetapi mulai dikenal sebagai penyedia gaya hidup sehari-hari. 

Identitas korporat mereka bergeser dari "industri tembakau" ke "penjaga konsumsi rakyat".

Dengan prinsip finansial konservatif (Simpan--Reserve--Invest) dan regenerasi kepemimpinan yang mulus, Djarum menunjukkan bahwa mereka bukan hanya ingin bertahan---mereka ingin membentuk masa depan konsumsi Indonesia.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun