Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ketika Jetstar Tumbang dan AirAsia Tetap Terbang

4 Agustus 2025   21:44 Diperbarui: 6 Agustus 2025   11:18 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat Jetstar.(Dok. Shutterstock/Nokuro via Kompas.com)

Refleksi Pribadi tentang Ketahanan Maskapai Murah di Asia

Beberapa tahun lalu, saya pernah memilih Jetstar Asia untuk terbang ke Bangkok dari Singapura. Tiketnya murah, tapi pengalaman yang saya rasakan terasa "standar"---tidak buruk, tapi juga tidak terlalu berkesan. 

Kini maskapai itu resmi menutup operasinya, dan saya tak bisa tidak merasa bahwa yang saya alami saat itu barangkali mencerminkan tantangan mendalam yang tak tertangani oleh manajemen mereka.

Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Pada kesempatan berbeda, saya pernah berada di lobi kantor pusat AirAsia di Malaysia, berdiri di bawah lambang besar bertuliskan AirAsia Allstars---sebuah filosofi kerja yang mereka bangun sejak tahun 2001: All for One, One for All. 

Mendapatkan Undangan ke AirAsia Allstars di Sepang Malaysia,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Mendapatkan Undangan ke AirAsia Allstars di Sepang Malaysia,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Saat itu saya mengikuti kunjungan media sebagai bagian dari penghargaan d'Traveler of the Year. Di balik senyum ramah staf dan semangat kolektif yang kental, saya merasakan satu hal: AirAsia bukan sekadar maskapai, tapi sebuah ekosistem bisnis yang tumbuh dari semangat inovasi dan keberanian bertransformasi.

Kini, di pertengahan 2025, ketika kabar penutupan Jetstar Asia menggema dari Singapura, saya teringat kembali pada dua momen itu---dua maskapai dengan pendekatan berbeda, dua nasib yang kini makin kontras. 

Apakah era maskapai murah (LCC/low cost carrier) di Asia sedang berada di ujung jalan? Atau ini hanya seleksi alam terhadap mereka yang tak mampu berubah?

Jetstar Asia: Ketika Harga Murah Saja Tak Lagi Cukup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun