Siapa yang Bertanggung Jawab?
Generasi muda adalah masa depan bangsa. Namun, jika mereka terlalu asyik dengan ponsel dan media sosial, maka masa depan tersebut menjadi suram. Ketergantungan pada ponsel tidak hanya membuat mereka malas dan kurang pengetahuan, tetapi juga mengikis kemampuan bersosialisasi dan nilai-nilai budaya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk membimbing generasi muda agar dapat menggunakan teknologi secara bijak dan seimbang. Dengan begitu, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas, peduli, dan bertanggung jawab, siap menghadapi tantangan di era digital ini.
Khususnya pihak-pihak yang mempunyai kewenangan, agar generasi muda kita bisa cerdas seperti Jepang, Korsel, Taiwan, Singapura dan China. Di negara-negara tersebut, bahkan ada pembatasan pemakaian pionsel yang di dukung secara aturan atau undang-undang.
Padahal negara-negara itu rata-rata tidak religius, massa kan negara kita yang sangat religius bisa kalah? Jadi apa kelebihan kita dari negara yang tidak religius bahkan seperti China kebanyakan masyarakatnya Ateis atau tidak percaya akan adanya Tuhan?
Maaf, hasil penelitian internasional, menempatkan masyarakat kita sebagai terbodoh, termalas, dan tubuhnya terpendek di dunia. Apakah kita hanya bisa menerima semua ini atau cuma bisa melawannya dengan umpatan kemarahan tanpa ada usaha untuk memperbaikinya?
Karena jika anak muda kita dibiarkan asyik bermain dengan ponselnya saja, tanpa bekerja dan belajar, maka masa depan kita pasti akan suram. Tidak ada pengetahuan, kurangnya wawasan, tidak ada rasa bersaing dan memikirkan kemajuan, hanya menjadi tempat penampungan sampah teknologi negara lain saja.
Karena kebanyakan hanya mampu membeli saja, maaf, itupun terkadang uangnya hasil korupsi orang tuanya, tanpa usaha keras, sehingga tidak mampu membuat ponsel dan teknologi lainnya secara sendiri atau mandiri di dalam negeri.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI