Berdoa: Memperdalam hubungan dengan Tuhan melalui doa dan refleksi.
  Beramal Kasih: Melakukan perbuatan baik dan membantu sesama yang membutuhkan, tanpa memandang sekat SARA.
Rabu Abu adalah titik awal dari perjalanan rohani selama 40 hari menuju Paskah. Tanggalnya bervariasi setiap tahun, tergantung pada perhitungan Paskah. Masa Prapaskah adalah waktu yang penuh makna untuk bertobat, merenung, dan mempersiapkan diri menyambut kebangkitan Yesus Kristus pada hari Paskah.
Rabu Abu bukan sekadar ritual simbolis, melainkan sebuah panggilan untuk bertobat, merenung, dan memperdalam hubungan dengan Allah serta sesama manusia. Melalui kegiatan ini, umat Katolik diajak untuk merefleksikan hidup mereka, mengakui kesalahan, dan berkomitmen untuk hidup lebih baik.
Makna Rabu Abu
Rabu Abu diawali dengan penerimaan abu di dahi, yang diberikan oleh imam atau petugas gereja dengan mengucapkan kalimat, "Bertobatlah dan percayalah pada Injil" atau "Ingatlah, engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu."
Abu yang digunakan berasal dari daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya, yang dibakar sebagai simbol kerendahan hati dan pengakuan akan keterbatasan manusia.
Abu mengingatkan umat Katolik akan kefanaan hidup di dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal. Juga mengingatkan bahwa manusia berasal dari debu tanah dan akan kembali kepada debu tanah.
Masa Prapaskah, yang dimulai pada Rabu Abu, adalah waktu khusus untuk pertobatan, pantang, dan puasa. Umat Katolik diajak untuk lebih fokus pada hubungan mereka dengan Allah, sesama, dan diri sendiri.
Ini adalah waktu untuk membersihkan hati, meninggalkan kebiasaan buruk, dan memperkuat komitmen untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Tobat: Mengubah Hidup dengan Komitmen Nyata