Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pelajaran Berharga dari Ibuku

25 Agustus 2021   14:21 Diperbarui: 25 Agustus 2021   14:29 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ibu memberikan bekal makanan (Freepik/Gpointstudio)

Toh segala keperluan dan kebutuhanku telah dicukupi oleh orang tua. Yang harus aku kendalikan adalah KEINGINANKU.

Ilustrasi Ibu melatih anak menabung (sumber:berkeluarga.id)
Ilustrasi Ibu melatih anak menabung (sumber:berkeluarga.id)

Aku juga punya uang tabungan dari uang saat Lebaran. Itu juga ditabung dan boleh kupakai untuk apa saja yang aku inginkan. Dengan dibebaskan, anehnya, justru kami jadi lebih hemat dan tak ingin uang keluar. Lebih senang menabung dan melihat uang tabungan jumlahnya bertambah.

Mami juga pesan kalau kami punya uang sendiri nanti, 30%nya harus masuk tabungan, mengajarkan pentingnya berinvestasi pada tanah dan rumah.

Sekarang aku merasakan manfaatnya. Ketika punya uang aku lebih senang menabung untuk membeli properti.

Tetap Gaya Meski Sederhana

Mami punya selera yang baik dalam dandan dan gaya berpakaian. Barangnya padahal tak ada yang mahal. Tasnya tak ada yang harga jutaan. 

Padahal, tentu saja dia bisa membelinya. Bahkan ketika Papi sudah mendapat jabatan cukup tinggi di kantor. Mami tidak silau. Tetap gaya meski brand yang dipakainya bukan brand mahal. Ada yang mahal tapi biasanya kado dari papi atau dari orang lain.

Ini mengajarkanku untuk tetap sederhana dan rasional dalam belanja. Melihat fungsi dan kualitas bukan sekedar gengsi saja. Ketika sudah bekerja, di kantor banyak teman menggunakan tas harga jutaan. Aku pun bisa membelinya. Tapi yang selalu kuingat : "Mamiku yang sudah bekerja puluhan tahun, juga lebih layak menggunakan tas mahal saja tak pernah beli tas mahal". Untuk apa aku sombong dan merasa gengsi.

Akhirnya aku fokus untuk hal-hal yang bersifat jangka panjang.

Pesan Berisikan Alamat Rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun