Toh segala keperluan dan kebutuhanku telah dicukupi oleh orang tua. Yang harus aku kendalikan adalah KEINGINANKU.
Aku juga punya uang tabungan dari uang saat Lebaran. Itu juga ditabung dan boleh kupakai untuk apa saja yang aku inginkan. Dengan dibebaskan, anehnya, justru kami jadi lebih hemat dan tak ingin uang keluar. Lebih senang menabung dan melihat uang tabungan jumlahnya bertambah.
Mami juga pesan kalau kami punya uang sendiri nanti, 30%nya harus masuk tabungan, mengajarkan pentingnya berinvestasi pada tanah dan rumah.
Sekarang aku merasakan manfaatnya. Ketika punya uang aku lebih senang menabung untuk membeli properti.
Tetap Gaya Meski Sederhana
Mami punya selera yang baik dalam dandan dan gaya berpakaian. Barangnya padahal tak ada yang mahal. Tasnya tak ada yang harga jutaan.Â
Padahal, tentu saja dia bisa membelinya. Bahkan ketika Papi sudah mendapat jabatan cukup tinggi di kantor. Mami tidak silau. Tetap gaya meski brand yang dipakainya bukan brand mahal. Ada yang mahal tapi biasanya kado dari papi atau dari orang lain.
Ini mengajarkanku untuk tetap sederhana dan rasional dalam belanja. Melihat fungsi dan kualitas bukan sekedar gengsi saja. Ketika sudah bekerja, di kantor banyak teman menggunakan tas harga jutaan. Aku pun bisa membelinya. Tapi yang selalu kuingat : "Mamiku yang sudah bekerja puluhan tahun, juga lebih layak menggunakan tas mahal saja tak pernah beli tas mahal". Untuk apa aku sombong dan merasa gengsi.
Akhirnya aku fokus untuk hal-hal yang bersifat jangka panjang.
Pesan Berisikan Alamat Rumah