Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pinjol Malapetaka

9 Oktober 2021   09:10 Diperbarui: 9 Oktober 2021   09:19 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gini saja, kalau Mbak memang butuh, nanti main ke rumah saya ya," ucap bu Noni sambil berlalu pulang.

Sumi pun melakukan hal yang sama. Sepanjang perjalanan, Sumi memikirkan perkataan bu Noni tadi. Sungguh pilihan yang sulit bagi Sumi untuk masa yang sulit seperti sekarang ini.

"Ah, sudahlah. Kami masih punya uang. Aku tidak mau berhutang," gumam Sumi di dalam hati.

***
"Bu, buku Nia belum ada. Besok sudah masuk sekolah, Bu," rengek Nia anak pertama Sumi, yang sudah kelas 3 SD.

"Adek juga, Bu. Pensil, buku belum ada semua," rengek anaknya yang kedua.

Kedua rengekan anak-anaknya itu menambah pikiran Sumi. Manto suaminya hanya tahu ke luar rumah. Sumi tahu tujuan suaminya itu untuk mencari pekerjaan sehingga Manto tidak begitu tahu keadaan rumah yang sebenarnya.

"Iya, sabar ya. Nanti Ibu belikan. Sekolahnya kan besok," bujuk Sumi.

Anak-anaknya pun tersenyum mendengar perkataan Sumi. Setelah mendengar ucapan Sumi, anak-anak kembali bermain. Mereka tidak pernah tahu bahwa ibunya telah memikirkan semuanya sebelum mereka merengek.

Sumi ke kamar dan melihat amplop pesangon dari suaminya. Diambilnya, 50 ribu untuk dia belanjakan. Sisanya, dia masukkan lagi ke dalam amplop dan di selipkan di dalam lemari.

"Uang ini harus cukup untuk keperluan sekolah anak-anak," gumamnya.

Sumi pun pergi ke warung sebelah rumahnya dan membelikan alat tulis untuk anak-anaknya. Nia dan adik-adiknya masih asyik bermain di ruang tamu. Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan, segera saja Sumi pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun