Mohon tunggu...
Mei Y
Mei Y Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nama : Mei Yuliyanti NIM : 55525110030 Jurusan : Magister Akuntansi Nama Kampus : Universitas Mercu Buana Nama Dosen : Apollo Daito, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata Kuliah : Manajemen Perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 4 - Bagaimana Episteme Tingkat Kesadaran Organisasi Memengaruhi Perilaku, Dan Strategi Pengelolaan PPh Pasal 23 - Prof Apollo

16 Oktober 2025   00:01 Diperbarui: 15 Oktober 2025   23:58 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Force always moves against something; Power simply is.” – Hawkins, 2020.

2. Konteks: Strategi Manajemen Pajak

Tindakan yang kita analisis:

Ketiga tindakan ini bisa dilihat bukan hanya dari sisi hukum atau ekonomi, tetapi juga dari frekuensi kesadaran organisasi — apakah tindakan itu muncul karena ketakutan (Force) atau kesadaran (Power).

DimensiForce (Getaran Negatif)Power (Getaran Positif)MotivasiTakut, ego, tekananIntegritas, tanggung jawabOrientasi EtisReaktifReflektif & proaktifMakna PajakBeban atau ancamanKontribusi sosial dan harmoniHasilKepatuhan formalKepatuhan bermakna dan berkelanjutan

Episteme: Bila dilihat dari kerangka episteme, maka:

Dengan demikian, strategi manajemen pajak yang baik mencerminkan pergeseran episteme dari Force menuju Power — dari kesadaran defensif menuju kesadaran moral dan rasional.

Intinya adalah analisis reflektif yang mengaitkan tindakan manajemen pajak spesifik (seperti verifikasi NPWP dan klausul kontrak) dengan tingkat kesadaran organisasi. Pengetahuan ini menjadi instrumen transformasi organisasi, bukan sekadar pertahanan.

Modul Dosen Apollo,  PPh Pasal 23
Modul Dosen Apollo,  PPh Pasal 23

David R. Hawkins memetakan 17 tingkat kesadaran manusia dari 20–1000. Konteks ini diterapkan pada perilaku pajak organisasi:

  • Level Force (20–175): Perilaku pajak digerakkan oleh ego, rasa takut, atau dorongan defensif. Kepatuhan pajak di level ini bersifat reaktif; misalnya, patuh karena takut diperiksa (Level Fear 100) atau mengatur pajak demi keuntungan maksimal (Level Desire 125).
  • Level Power (200–1000): Perilaku digerakkan oleh kesadaran, integritas, dan nilai kebenaran. Kepatuhan bersifat transformatif; misalnya, melakukan verifikasi NPWP karena sadar pentingnya transparansi dan keadilan fiskal (Level Acceptance 350) atau memilih mitra PKP karena efisiensi dan integritas (Level Reason 400).

Strategi manajemen pajak yang baik mencerminkan pergeseran epistemik dari Force menuju Power — dari kesadaran defensif menuju kesadaran moral dan rasional. Pada tingkat tertinggi (Love hingga Enlightenment), kepatuhan pajak menjadi budaya organisasi dan manifestasi dari pencerahan moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun