Mohon tunggu...
Meisya Ayu Novianti
Meisya Ayu Novianti Mohon Tunggu... Penulis - 12 MIPA 8

hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenang Sejarah

9 November 2021   20:57 Diperbarui: 9 November 2021   20:57 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdulillah ya nak. Ayah dan Ibu sangat bangga kepadamu terus semangat ya Ahmad jenjang kamu masih panjang, ayah dan ibu akan selalu mendo'akan mu sampai kapanpun" ucap sang ayah dan ibu Ahmad yang bangga akan prestasi yang ia dapat sejauh ini. Akhirnya, tangis haru pun merundung dengan pelukan antara mereka bertiga.

"Betapa bangga nya ayah dan ibu melihatmu seperti ini nak," ucap sang ibu dalam hati.

...

PENGALAMAN MILITER

Pasca kedatangan pasukan Jepang pada tahun 1942 Ahmad dan keluarga nya pindah kembali ke Jawa Tengah. Pada tahun yang sama juga ketika Jepang mulai menduduki Hindia Belanda atau Indoesia kala itu. Ahmad sempat meringkuk dalam tahanan Jepang ketika Belanda dipaksa menyerah oleh Nippon untuk bebas dari penjara Ahmad pun sempat menjadi pengangguran. Pada 1943 Ahmad masuk Heiho dan menjadi pembantu prajurit di daerah-daerah pertempuran eksistensinya. Di Heiho ini Ahmad tak lepas dari seorang Perwira Jepang yang melihat bakat Ahmad sebagai seorang tentara karena prestasinya yang menonjol, yang dimana kala itu Ahmad berusia 21 tahun kemudian diberi kesempatan ikut pendidikan shodancho atau tingkatan prajurit pemimpin peleton dalam pasukan tentara PETA tahun 1944. Ahmad pun memulai kiprahnya sebagai prajurit PETA ia menyandang jabatan sebagai komandan seksi satu Kompi tiga Batalyon 2 yang berkedudukan di Magelang.

Kala itu PETA menerapkan tata tertib yang sangat ketat termasuk aturan tidak boleh menikah. Namun Ahmad tetap nekat dan pada 5 Desember 1944 Ahmad menikahi Yayu Ruliah Sutodiwiryo. Yang ternyata, istri Ahmad ini merupakan guru mengetik nya. Ahmad tertambat hatinya pada ibu guru mengetik nya. Mula - mula mereka hanya saling mengirim surat -- surat an untuk mengenal satu sama lain. Isi surat itu sangat romantis dan selalu membuat Yayu senyum -- senyum sendiri. Dan pada suatu saat Yayu pernah mendapat surat cinta tersebut dengan isi "Yayu.. aku sungguh mencintaimu. Kapan ya kita bisa bertemu? Semoga bisa secepatnya ya dan bisa ke jenjang yang lebih serius," isi surat tersebut tak berhentimembuat Yayu senang hingga senyum -- senyum sendiri.


Dan karena Ahmad jatuh cinta kepada Yayu, suatu saat Ahmad membuktikan omongannya yang ingin bertemu sang kekasih. Hingga Ahmad rela untuk menempuh puluhan kilometer dari Kota Purworejo untuk mengetuk pintu menemui Yayu sang kekasih dengan menggunakan sepeda. Buah hasil perjuangan Ahmad dan Yayu untuk menjalin rumah tangga terwujud. Hingga akhirnya mereka menikah dan selama Ahmad menjalani rumah tangganya dengan Yayu mereka dikaruniai 8 anak. Kehidupan rumah tangga Ahmad dan Yayu hidup secara sederhana anak - anak mereka pun diajarkan nilai-nilai kesederhanaan dan perspirasi persaudaraan yang erat.

Ahmad selalu bilang kepada 8 anaknya itu "kalian harus terus menjalin persaudaan yang erat jangan sampai kalian terpecah belah karena jikalau papi dan mami sudah tidak ada masa kalian akan terus terpecah belah. Ya memang sekarang masih ada mami dan papi yang bisa memantau kalian dan membuat kalian damai kembali jika bertengkar. Nah kalo sudah tiada kan mana mungkin bisa?"

"Iya pih kami akan selalu menjaga persaudaraan yang erat" ucap Amel salah satu anaknya.

"Oh iya, satu lagi kalian juga harus ingat nilai -- nilai kesederhanaan tidak boleh sombong ingat tata krama harus terus di jaga," ucap Ahmad saat menasehati para anaknya.

"Siap papi laksanakan!" ucap seluruh anaknya dengan kompak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun