Mohon tunggu...
Meisya Ayu Novianti
Meisya Ayu Novianti Mohon Tunggu... Penulis - 12 MIPA 8

hi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenang Sejarah

9 November 2021   20:57 Diperbarui: 9 November 2021   20:57 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam prasasti ini tersebut di ungkapkan, bahwa pada tanggal 5 Oktober 901 masehi , telah diadakan upacara besar yang dihadiri berbagai pejabat dari berbagai daerah antara lain disebutkan nama-nama wilayah : Watu Tihang (Sala Thang), Gulak, Parangran Wadihadi, Padamuan (Prambanan), Mntyasih (Matesh Magelang), Mdang, Pupur, Taji (Taji Prambanan) Pekambingan, Kalungan (Kalongan, Loano). Peristiwa 5 Oktober 901 M tersebut akhirnya pada tanggal 5 Oktober 1994 dalam sidang DPRD kabupaten Purworejo dipilih dan ditetapkan untuk Hari Jadi kabupaten Purworejo.

 Sejak jaman dahulu wilayah kabupaten Purworejo lebih dikenal sebagai wilayah tanah Bagelen. Kawasan yang sangat disegani oleh wilayah lain, karena dalam sejarah mencatat sejumlah tokoh. Misalnya dalam pengembangan agama Islam di Jawa tanah Selatan, tokoh Sunan Geseng dikenal sebagai Ulama besar yang meng-Islam-kan wilayah dari timur sungai Lukola dan pengaruhnya sampai ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Magelang.

 Dalam pembentukan kerajaan Mataram Islam, para tokoh Bagelen adalah pasukan andalan dari Satuwijaya yang kemudian setelah bertahta bergelar Panembahan Senapati. Dalam sejarah tercatat bahwa tokoh Bagelen sangat berperan dalam berbagai operasi militer sehingga nama Bagelen sangat disegani.

 Dalam perang Diponegoro abad ke XIX, wilayah Tanah Bagelen juga menjadi ajang pertempuran karena pangeran Diponegoro mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat.

Pada Perang Diponegoro itu, wilayah Bagelen dijadikan karesidenan dan masuk dalam kekuasaan Hindia Belanda dengan ibu kotanya Kota Purworejo. Wilayah karesidenan Bagelen dibagi menjadi beberapa kadipaten, antara lain kadipaten Semawung (Kutoarjo) dan Kadipaten Purworejo dipimpin oleh Bupati Pertama raden Adipati Cokronegoro Pertama. Dalam perkembangannya, Kadipaten Semawung (Kutoarjo) kemudian digabung dengan Kadipaten Purworejo.

 Tahun 1936, Gubernur Jenderal Hindia Belanda merubah administrasi pemerintah di Kedu Selatan, Kabupaten Karanganyar dan Ambal digabungkan menjadi satu dengan Kebumen dan menjadi Kabupaten Kebumen. Sedangkan Kabupaten Kutoarjo juga digabungkan dengan Purworejo, ditambah sejumlah wilayah yang dahulu masuk administrasi Kabupaten Urut Sewu/Ledok menjadi Kabupaten Purworejo. Sedangkan Kabupaten Ledok menjadi Kabupaten Wonosobo.


 Dalam perkembangan sejarahnya Kabupaten Purworejo dikenal sebagai pelopor dibidang pendidikan dan dikenal sebagai wilayah yang menghasilkan tenaga kerja di bidang pendidikan dan dikenal sebagai wilayah yang menghasilkan tenaga kerja di bidang pendidikan, pertanian dan militer. Tokoh-tokoh yang muncul salah satunya Ahmad Yani.

SANG PEMBERANI

Pada tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah. Lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Amat Jani. Namanya berulang kali diganti hingga akhirnya menetap menjadi Ahmad Yani. Ahmad Yani merupakan anak dari pasangan keluarga Wongsoredjo. Ayahnya yang bernama Sarjo bin Suharyo dan ibunya Murtini ini sangat senang dengan kehadiran anaknya yang tampan. Karena Ahmad merupakan anak pertama dan anak laki-laki satu-satunya dari keluarga tersebut. Dan Ahmad mempunyai 2 adik perempuan yang bernama Asmi dan Asina.

Ketika Ahmad berumur 5 tahun,mereka merantau ke daerah Batavia karena sang ayah bekerja untuk seorang Belanda. Di Batavia ini, Ahmad memulai sekolah di HIS di sekolahnya. Ahmad didaftarkan sekolah di HIS oleh Husein yang merupakan atasan Ayahnya. Husein mendaftarkan Ahmad karena kecerdasan dan mempunyai bakat. Berkat kercerdasannya itu, Ahmad selalu menjadi juara kelas. Hal ini membuat orang tuanya bangga kepadanya.

"Wah Ahmad hebat. Selamat yaa kamu selalu mendapatkan juara kelas." puji Hasyim yang merupakan teman sebangkunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun