Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hegemoni Sriwijaya atas Tarumanegara: Sebuah Interpretasi Ulang Sejarah

18 Agustus 2025   01:00 Diperbarui: 15 Agustus 2025   19:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Muaro Jambi peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. (wikipedia.org/Ryan Wijaya via Kompas.com)

Narasi sejarah sering kali terasa pasti dan meyakinkan. Salah satu contohnya adalah kisah Sriwijaya menghukum Tarumanegara. 

Cerita ini populer di kalangan para sejarawan. Mereka semua menerimanya secara sangat luas. 

Bukti utamanya adalah sebuah artefak batu. Artefak itu berupa batu bertulis. 

Namanya Prasasti Kota Kapur (Kompas.com, 2023). Prasasti ini ditemukan di Pulau Bangka. 

Para ahli memastikan usianya. Usianya berasal dari tahun 686 Masehi. 

Di dalamnya tertulis sebuah kutukan. Kutukan itu disebut juga sebagai sapatha. 

Kutukan itu untuk yang tidak setia. Mereka tidak boleh berkhianat pada Sriwijaya. 

Prasasti itu juga menyebutkan hal lain. Hal itu tentang persiapan para tentara. Tentara itu akan menyerang "Bhumi Jawa".

Pertanyaan besar pun muncul seketika. Siapakah "Bhumi Jawa" yang dimaksud ini? 

Mayoritas ahli menunjuk satu nama. Nama itu adalah sebuah nama besar. Yaitu Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. 

Teori ini terasa semakin lebih kuat. Teori didukung catatan dari negeri Cina (detikcom, 2021). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun