Puisi : Akankah kita saling meninggalkan?
Akankah kita saling meninggalkan?
Saat semua langkah telah kita ambil, pijakan telah kita lalui, semua rambu telah kita ikuti, dan segala ragu telah kita hilangkan
Namun perjalanan adalah hal yang jauh, sayang
Kita bisa tersesat kendati mengikuti aturan yang ada
Bisa terluka kendati berhati-hati dalam memijak
Bisa terjatuh kala tanah meretak
Bisa hilang dan tiada...
Namun ragu ini sampai kapan akhirnya?
Laksana paradoks yang tak berujung dan dunia yang kita tidak tahu awalnya
Kau dan aku sama-sama menerka, mempertahankan ideologi kita sendiri yang dibalut keegoisan dan kecemburuan
Kita sama-sama menutupnya dengan senyuman dan kepura-puraan
Namun seperti hujan, kau dan aku saling menerka
Menerka apakah bohong ini, adakah celahnya?
Mungkin benar kata mereka, kita saling meragu dalam kesendirian
Dan semua kepercayaan yang kita bangun; akan runtuh pada waktunya
Kita hanya menunggu waktu, sayang
Menguntainya perlahan-lahan
Menerka-nerka kepada hujan
Kapankah ia berhenti?
Dan selepas hujan membasuh Bumi
Adakah cintaku dalam lubuk hatimu?
Atau mungkin ia juga sirna?
Terhapus oleh hujan yang kau panggil dengan ritualmu
Dan diserap habis oleh terkaanmu
Rabu, 20 April 2022, semenjak aku pusing dan tidak pernah mengupload artikel apapun, aku menulis puisi karena ia yang melintas, semoga artikel lain bisa ku upload secepatnya, dan semoga kita selalu ada didalam lindungan-Nya. Â