Bagaimana senja datang bertikaman dengan kelam,Â
sebagaimana ia datang berlarian dalam kenangÂ
Bagaimana suka datang, namun menolak untuk bertandang
Hati diperjual - belikan, jauh harap di angan tak terpautkan
Ini petang si pecundang,Â
tunggang - langgang badan dihalau rintangÂ
Getir dikekang junjungan pantang mengujar sayang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!