Sebagai seorang guru, saya meyakini bahwa setiap siswa belajar dengan cara berbeda. Pendidikan bermutu bukan semata-mata tafsiran angka yang mutlak dijadikan tolak ukur kemajuan dalam institusi pendidikan.
Dunia berubah begitu cepat dan terus berotasi mengikuti kemajuan teknologi. Perputaran informasi saat ini membuat perubahan signifikan pada gaya belajar siswa di sekolah. Guru perlu menguasai teknologi dan mengasah diri agar tidak tertinggal di belakang.
Jika dulu siswa hanya mengandalkan buku untuk mendapatkan ilmu, hari ini kita melihat gerbang pengetahuan terbuka lebar dari segala arah. Siswa dapat belajar dari Youtube, Media Sosial, Podcast, dan juga Kercerdasan buatan (Artificial Intelligence) dari layar ponsel.Â
Namun, fakta di lapangan memaparkan fakta berbeda. Siswa di sekolah telah dikuasai oleh smartphone. Mereka 'tenggelam' dalam arus informasi yang begitu deras. Tanpa disadari, fungsi kognitif siswa-siswi di sekolah tergerus perlahan. Padahal, kehadiran teknologi seharusnya dipergunakan untuk mendalami skil tertentu agar peserta didik siap hadapi tantangan abad 21.Â
Saya ingin memberi gambaran bagaimana guru memiliki peran penting untuk menciptakan pendidikan bermutu di ruang kelas. Bahkan, dengan sedikit memodifikasi bahan ajar, seorang guru mampu mematik daya bernalar dan kreativitas siswa.
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Saya mengajak siswa belajar bahasa Inggris dengan cara berbeda. Siswa berkerja sama dalam satu kelompok (3 orang) untuk mendesain sebuah rumah ramah lingkungan. Temanya adalah eco-friendly house.
Awalnya siswa merasa bingung harus melakukan apa. Saya terlebih dahulu menjelaskan apa itu makna eco-friendly house lalu memperlihatkan konsep rumah ramah lingkungan dari sebuah video di Youtube.
Saya membagikan selembar kertas buram ukuran F4 untuk setiap kelompok. Ditambah selembar kertas petunjuk untuk menulis bahan apa saja yang akan mereka gunakan untuk membangun rumah sesuai tema.
Dengan bantuan Google, masing-masing kelompok mencari informasi lebih lanjut tentang konsep dan contoh rumah yang ingin mereka desain. Saya juga mengarahkan mereka untuk membagi tugas: mencatat, membuat daftar bahan, dan menggambar.