Pemerintah sebaiknya memperbaiki kualitas buku ajar. Kumpulkan pakar pendidikan di bidangnya dan ajak mereka untuk menganalisa kebutuhan kurikulum. Sesuaikan arah kurikulum dengan kebutuhan lapangan kerja di masa depan.
Kita tidak sedang mencetak ijazah lebih banyak, tapi memperbaiki kualitas lulusan. Apa jadinya jika pemimpin di kemudian hari memegang ijazah palsu?
Pangkas mata pelajaran di sekolah. Hapuskan beberapa pelajaran yang tidak lagi relevan. Arahkan anak didik pada beberapa pelajaran penting. Dengan begitu, kurikulum terlihat lebih ramping dan mudah untuk diikuti.
Pilihan mata pelajaran harus lebih beragam. Tujuannya agar siswa terarah memilih mata pelajaran yang benar-benar disukai. Jadi, siswa boleh memilih pelajaran lain di luar mata pelajaran wajib.Â
Sistem asesmen jangan sebatas ujian tertulis yang bersifat formalitas. Arahkan siswa untuk mengerjakan proyek berkelompok untuk mengasah skil menganalisa dan berpikir kritis.Â
Lalu, ajarkan cara mempresentasikan hasil kerja kelompok untuk melatih skil berbicara di depan publik. Kurikulum hendaknya menciptakan kualitas siswa dengan kemampuan berpikir tajam.Â
Keilmuan dan kesiapan guru menjadi kunci utama melahirkan generasi berkualitas di bidang keahlian yang dibutuhkan. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI