Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Banyak Anak Mengalami Kesulitan Belajar?

30 Agustus 2021   12:42 Diperbarui: 31 Agustus 2021   06:00 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika orangtua tidak berinteraksi dengan baik bersama anak, Maka inputnya akan bermasalah. Akibatnya otak akan membentuk koneksi yang tidak 'berguna' bagi otak anak.

Nah, disinilah awal mula anak mendapat hambatan terhadap perkembangan otak. Dengan input yang tidak sesuai atau kurang akan menghambat fungsi kerja otak.

Secara perlahan ini akan berdampak pada kesulitan belajar. Mengapa? Karena interaksi dan komunikasi membantu terbentuknya memori di bagian hippocampus.

Bagian ini berguna untuk menyimpan informasj atau sebagai storage/hardisk kayaknya laptop dan komputer.

Coba perhatikan anak yang jarang berinteraksi dengan orangtua. Umumnya mereka akan Kesulitan berinteraksi dengan orang lain.

Kenapa bisa demikian? Input awal yang masuk ke otak melalui kedekatan orangtua dan anak itu adalah sumber vitamin paling utama untuk otak.

Anak yang sering ditinggal, jarang diajak bicara, condong menyendiri akan mendapat input sangat sedikit dibagian otak. Lalu, dengan input sedikit otak tidak menghasilkan koneksi yang dibutuhkan.

Maka kita akan sering mendapatkan anak-anak yang tidak dekat dengan orangtua akan mengalami masalah psikologis. Dan ini terjadi karena koneksi dalam otak tidak muncul karena tidak ada rangsangan.

Tanpa rangsangan yang cukup banyak bagian otak yang akan mengalami gangguan. Termasuk bagian hippocampus yang berfungsi untuk membantu anak belajar nantinya.

Ambil contoh lainnya, jika kita membeli SD card atau kartu memori, bukankah dalam keadaan kosong?

Lalu, siapa yang akan mengisi? Jelas, kita yang harus mengisinya. Pilihan ya, mau isi yang bermanfaat atau apa saja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun