Mohon tunggu...
MASRUR
MASRUR Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Jember

Membaca, Menuulis, Olahraga (bola), dan Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meneropong Perempuan dengan Kaca Mata Feminisme dan Ketidakadilan Gender dalam Novel "Geni Jora"

26 Januari 2024   09:58 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:07 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paman Hasan melakukan pelecehan terhadap Jora, dengan cara mencium tangan Jora. Jora merupakan perempuan yang cantik dan cerdas. Pamannya menjadi semakin tertarik kepada Jora, karena ia memiliki kelebihan dibanding dengan perempuan yang lain. Tindakan kekerasan yang dilakukan pamannya merupakan pelecehan seksual secara terselubung.  

“Tidak!”aku melengking sekerasnya, “apa yang akan Paman lakukan padaku! Lepaskan tanganku! Lepaskan! ”aku berteriak-teriak yang membuat paman blingsatan hendak melarikan diri, tapi ke mana? Nenek keburu berada di depan pintu kamar dan memergoki kami tengah berduaan di sana (GJ:86-87).

Data di atas menggambarkan violence yang dilakukan paman terhadap Jora. Jora tidak rela diperlakukan semena-mena, ia berusaha melawan, namun ia adalah makhluk lemah, sehingga pamannya memanfaatkan kondisi fisik yang dimiliki Jora. Perbuatan pamannya dapat menjatuhkan martabat, harga diri, serta dapat menimbulkan trauma yang mendalam. Apalagi, pelecehan tersebut dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini akan menimbulkan gangguan psikologis. Gangguan-gangguan lain dalam kekerasan diantaranya melakukan invasi (assult), berupa pemaksaan hak (lihat hal. 68, 87) dan penyiksaan yang mengarah kepada organ kelamin (genital mutilation), sehingga dapat menyebabkan gangguan fisik maupun psikologi (lihat hal. 88, 112-113, 113).

Laki-laki seharusnya sebagai pelindung perempuan. Bukan sebaliknya, perempuan dijadikan objek kekerasan, pelecehan dan pemaksaan hak (hal itu dapat dilihat pada hal.131-132, 132, 150, 156, 191). Perempuan janganlah diperlakukan tidak senonoh karena kelemahannya. Hendaknya perempuan diperlakukan sopan, kelemahan yang dimiliki perempuan tidak seharusnya dimanfaatkan oleh laki-laki. Di hadapan Tuhan derajat manusia sama.

Penulis menyimpulkan setelah melakukan dua kajian yakni, kajian feminisme dan ketidakadilan gender dalam novel Geni Jora adalah perjuangan wanita untuk menyamakan hak dan derajat dengan laki-laki dapat berhasil apabila wanita berpendidikan tinggi. Dengan pendidikan tinggi perempuan dapat diperhitungkan dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, sehingga terwujud keadilan dan kesamaan derajat antara laki-laki dengan perempuan.

DAFTAR PUSTAKA


 

Ashshiddiqi, Hasbi (Penyunting Penyelia).1989. Alquran dan Terjemahan. Surabaya: Mahkota.

Budiman, Arif. 1985. Pembagian Kerja SecaraSeksual.Pembahasan Sosiologis Tentang Peran Wanita di Dalam Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra; Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun