Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Karena Aku Rindu Bahasa Jiwamu

2 Oktober 2015   09:56 Diperbarui: 11 November 2020   12:52 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karena Aku Rindu Bahasa Jiwamu, Illustrasi by Masrierie Kompasiana

]MASRIERIE no 75

Dearest Chantiq.

Diamku  tak  lagi  emas. Dalam hitungan tahun,  rupanya   ada seseorang bakal  memupus  rencanaku. Jangan-jangan , aku bakal kehilangan celoteh  kocakmu. Atau… kegemaranmu  minta ditemani  berburu buku bagus  di Toko Gramedia ,  tinggal cerita.

Rasanya  gemetaran saat kabar kabur berseliweran . Katanya kamu  kini  sedang ceria-cerianya. Karena  seseorang mirip bintang Korea itu  tak pernah jauh dari sisimu. Itu yang aku  cemas  bukan kepalang. Katanya juga,  cerita-cerita jiwamu itu sudah  ia miliki. …

Dearest Chantiq , aku punya dosa apa..?

Sepertinya, aku terlambat  sadar, bahwa  sosokmu semakin jauh…dan terus memudar….

Padahal tadinya aku terlalu yakin, bahwa  kelak, ujung-ujungnya kamu akan  berlabuh dalam hidupku. Melihat bahasa jiwamu,  derai senyum tulus dan jujur,  mata damaimu, ucapan renyahmu,

Bodoh,  mana  bisa Chantiq  tahu kalau kamu diam saja… Memangnya dia  tukang ramal yang bisa  menebak  harapanmu…. Bodoh, sudah  buang waktu berapa tahun?  Ditolak atau tidak, cinta perempuan itu  seperti mawar  rekah yang layu , jika  tak pernah kau sirami  dengan  pengakuan cinta.. apalagi tak pernah kau rawat dengan kehadiranmu…. Lambat laun,  benih cinta itu akan  redup dan mati…………….”,  ada suara keras dari balik hati ku, dari benak  lamunanku.

Entah ya…..? Suara siapa itu?

Kukerahkan  segala jenis keberanian ,  untuk memangkas kebodohan.  Memungut kembali kata-kata yang tersimpan di masa silam.  Kalimat cinta itu  pernah aku tenggelamkan, atas nama keangkuhan.

Karena  bahasa jiwamu itu, membuat aku yakin bahwa kamu  sebenarnya membutuhkan kehadiranku. Matamu berbinar bahagia setiap aku  berdiri di depanmu. Aku pikir, aku sudah menjadi segalanya bagimu. Lagipula, perempuan sepertimu, bukan tipe gampang jatuh cinta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun