Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salahkah Aku karena Mencoba Bertahan?

1 April 2024   10:37 Diperbarui: 1 April 2024   10:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Hari itu tanggal 1 November. Kita duduk di tengah hujan gerimis di kap mobil Honda Jazz-mu yang penyok.

Diparkir di luar Warunk Upnormal Simpang Pamoyanan Pasir Kaliki, aku baru saja menarik uang dari ATM untuk menraktirmu makan malam untuk terakhir kalinya.

Kamu memesan Nasi Bakso Sambal Domba Membara + Telor, Pisang Bakar Keju Cokelat, dan Lychee Bigbang. Aku makan Indomie Rebus Anak Kos dan Air Mineral Club.

Kamu ingin berbagi minuman, aku mau berbagi masa lalu.

Suhu udara akan turun setiap hari, bukan rahasia lagi apa yang akan terjadi pada awal musim hujan: layar ponsel berjamur dan memori amburadul.

Hawa dingin yang tajam tidak menghentikanmu untuk mengenakan gaun hijau dan jaket denim. Kamu ingin malam itu---akhir musim dari sejarah kita yang gagal---berlangsung baik-baik.

Matahari mundur di balik siluet lahan pemakaman. Di atas kita, sepetak kecil cahaya menembus awan. Udara kering. Gradasi ungu lembayung dan raw sienna brownish. Pola Jack-O'-Lantern setelah Halloween.

Kamu menyobek bungkusan sambal pedas dan membacakan pesan dengan penuh hormat.

"Lakukan dengan penuh semangat atau tidak sama sekali."

"Aku bukan sekadar wajah cantik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun