Mohon tunggu...
Marthinus Selitubun
Marthinus Selitubun Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Keuskupan Agats dengan Membenahi Manajemen Paroki

27 Mei 2021   06:50 Diperbarui: 28 Mei 2021   07:48 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan bina iman di Gereja stasi Roh Kudus Bayun (Foto: Pribadi)

Perencanaan kerja haruslah dirumuskan melalui rapat kerja antara pastor paroki bersama anggota dewan dan tokoh umat yang lain. Tujuannya adalah untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan pastoral umat beriman di Paroki dan bukan kebutuhan pastor paroki.

Sebelum membuat pastoral planning hendaknya diadakan penelitian untuk mencari akar masalah dan kebutuhan umat beriman baik internal paroki maupun eksternalnya. Dalam melaksanakan program awal ini, sebaiknya dibentuk tim yang meneliti hal tersebut. Hal ini merupakan langkah profesionalitas karya pastoral yang berbasis pada data, bukan asumsi.

Tahap Organizing : Langkah lebih lanjut adalah mengorganisir dengan membentuk tim kerja agar perencanaan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Dalam tim pelaksana bisa melibatkan Dewan Pastoral Paroki, Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan, para tokoh umat, ketua organisasi kategorial, dan ketua ormas Katolik dan lainnya. Maksudnya adalah agar semua pihak yang berkepentingan merasa memiliki kegiatan pastoral itu dan turut bertanggungjawab atas perencanaan yang telah diputuskan bersama.

Tahap Leading : Leading merupakan langkah karya pastoral dengan memberikan petunjuk, motivasi dan inspirasi yang dilakukan oleh Pastor Paroki kepada umat beriman, khususnya tim pastoral paroki. Leading adalah tahapan penting, karena di dalamnya terdapat fungsi animasi, motivasi, dan pengambilan keputusan atas kegiatan pastoral yang sedang dilakukan. Pastor Paroki hendaknya terlibat aktif dalam langkah ini, agar umat beriman dapat bekerja secara efektif melaksanakan program pastoral, termotivasi untuk melakukannya dengan benar.

Tahap Controlling : Controlling merupakan tugas pengawasan dari seorang leader, yaitu pastor paroki, yang mentaksir dan mengatur kerja agar pencapaian arah pastoral dapat berkembang dan tercapai. Dalam fungsi pengawasan ini terdapat indikator-indikator yang dapat diukur, apakah pelaksanaan karya pastoral kita sudah tercapai atau belum, apa saja kendalanya, dan bagaimana membuat laporannya. Maka di sini diperlukan juga evaluasi sebagai isi pelaksanaan fungsi controlling.

Tahap Evaluating : Evaluasi adalah proses terakhir yang penting, untuk mengukur kinerja, pencapaian target, melihat kembali seluruh proses dari awal hingga akhir, dan akhirnya mencari jalan keluar baru jika ditemukan kesulitan saat proses sedang berjalan.

Bekerjalah secara profesional

Menjadi Pastor Paroki yang baik dan bekerja secara profesional tuntutan ideal bagi semua imam yang mengabdikan diri di paroki di mana dia diutus. Banyak umat merindukan seorang Pastor Paroki yang berperan sebagai imam dan gembala yang baik, pemimpin dan manajer komunitas umat beriman, dan mengutamakan pelayanan dan bekerja secara profesional. Semuanya itu bukan saja harapan umat beriman, tetapi juga tuntutan hukum kanonik (bdk. KHK norma kan. 521).

Kan. 521 - 1. Agar seseorang dapat diangkat secara sah menjadi Pastor Paroki haruslah ia telah ditahbiskan menjadi imam. 

2. Selain itu hendaknya ia unggul dalam ajaran sehat dan moral, memiliki perhatian pada jiwa-jiwa dan keutamaan- keutamaan lainnya, dan juga mempunyai kualitas yang dituntut hukum universal dan partikular untuk membina paroki yang bersangkutan. 

3. Untuk memberikan jabatan Pastor Paroki kepada seseorang haruslah sungguh ada kepastian tentang kecakapannya menurut cara yang ditentukan Uskup diosesan, juga dengan ujian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun