Mohon tunggu...
martin Loi
martin Loi Mohon Tunggu... Literasi

Menulis artikel ilmiah,opini dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Adik

4 September 2025   05:56 Diperbarui: 4 September 2025   05:56 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adikku, aku ingin bercerita.

Lihatlah Ibu, dia memiliki sorot mata layu yang menjadi petanda perpaduan indah antara penderitaan dan ketabahan.

Ayah, pasti kalian pun tahu, dia mampu memanipulasi airmata menjadi keringat yang seringkali dipuja terik matahari dan dicumbu mesra air hujan.

Adikku, dari mereka aku merampas sebagian kebahagiaan kalian.

Tapi adikku, sebagian besar kebahagiaan kalian dari ayah dan ibu, dirampas oleh kemulukan di balik kemuliaan tuan tanah, kebengisan yang kejam 

Suatu saat kalian pasti mengerti.

 Aku rindu bersama kalian di rumah kita yang sempit yang seringkali membuat kita berebut sejengkal ruang untuk tidur.

Adikku, sampaikan salamku untuk ayah dan ibu. 

Semoga kalian selalu dilindungi sang Khalik .

Pikiran malamku  

Mbay, Nagekeo Flores, 09 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun