Mohon tunggu...
Markus Fernando Siahaan
Markus Fernando Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Pengelana

Aktualisasi tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Heningku

24 Februari 2021   07:53 Diperbarui: 24 Februari 2021   08:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutelusuri setapak jalan

Memejamkan mata menikmati semilir angin yang menerpa kulit ini

Sangat dingin

Membuatku menautkan kedua tanganku sekedar untuk menghangatkan diri

Hening dan sepi

Hanya nyanyian jangkrik yang terdengar di sepanjang jalan ini

Aku tidak tau dengan pasti

Tapi perasaan sendu senantiasa menghinggapi diri

Begitu lama tenggelam dalam hening

Kuberhenti melangkah

Kutengadahkan kepala menatap langit

Malam yang tampak cantik dihiasi bintang

Lama kumenatap

Terhipnotis terbawa suasana

Tak tahu apa yang kutatap

Rindu melebar entah kemana

Tanpa diundang

Sekelebat memori hadir dalam pikiranku

Memori akan dirimu

Semua tentangmu

Bagaimana kau menjadi matahari dalam hidupku

Menjadi alasan dalam senyumku

Semua begitu indah juga begitu manis

Tetapi hingga waktu yang terbatas ini, kau lebih dahulu meninggalkanku

Kau pergi dan tidak pernah kembali

Kau pergi tanpa sebuah kalimat pamit

Meninggalkanku yang begitu mengasihi

Aku berkata ini tidak adil

Dalam hening malam itu

Air mata kembali hadir mengingat akan dirimu

Kembali ku menatap langit

Menunggumu kembali berbisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun