Kutelusuri setapak jalan
Memejamkan mata menikmati semilir angin yang menerpa kulit ini
Sangat dingin
Membuatku menautkan kedua tanganku sekedar untuk menghangatkan diri
Hening dan sepi
Hanya nyanyian jangkrik yang terdengar di sepanjang jalan ini
Aku tidak tau dengan pasti
Tapi perasaan sendu senantiasa menghinggapi diri
Begitu lama tenggelam dalam hening
Kuberhenti melangkah
Kutengadahkan kepala menatap langit
Malam yang tampak cantik dihiasi bintang
Lama kumenatap
Terhipnotis terbawa suasana
Tak tahu apa yang kutatap
Rindu melebar entah kemana
Tanpa diundang
Sekelebat memori hadir dalam pikiranku
Memori akan dirimu
Semua tentangmu
Bagaimana kau menjadi matahari dalam hidupku
Menjadi alasan dalam senyumku
Semua begitu indah juga begitu manis
Tetapi hingga waktu yang terbatas ini, kau lebih dahulu meninggalkanku
Kau pergi dan tidak pernah kembali
Kau pergi tanpa sebuah kalimat pamit
Meninggalkanku yang begitu mengasihi
Aku berkata ini tidak adil
Dalam hening malam itu
Air mata kembali hadir mengingat akan dirimu
Kembali ku menatap langit
Menunggumu kembali berbisik