Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Membangun "Smart Brain" pada Anak

14 Februari 2023   03:05 Diperbarui: 14 Februari 2023   03:32 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.amazon.ca/

Beberapa sinonim umum untuk kata "cerdas" adalah waspada (alert), pintar (clever), dan cerdik (quick-witted).

Kata cerdik biasa digunakan untuk menyebut orang cerdas. Beberapa sebutan keren untuk orang yang cerdas antara lain: gesit, cerdik, berani, cerdas, cerah, cemerlang, cerdik, baik, gesit, cepat, banyak akal, tajam, lihai, licin, bijaksana, aktif, enerjik.

Sementara sebutan untuk orang yang super cerdas adalah jenius, yaitu seseorang yang jauh lebih cerdas atau terampil dari orang lain. Sementara semua kata cerdas dapat berarti "secara mental tajam atau cepat," cerdas menyiratkan ketepatan dalam menemukan jawaban dalam debat atau dalam memikirkan cara-cara menghadapi kondisi bahaya atau tantangan tertentu.

Orang cerdas biasa disebut orang pintar. Artinya orang yang mampu (memiliki kemampuan teknis, logis), mahir, gesit, waspada (teliti), cerdik, cakap, kompeten, mendalam, ahli, berbakat.

Kita semua ingin anak-anak kita mencapai potensi maksimal mereka. Tapi kita semua tidak sadar bahwa kita sudah memiliki kekuatan untuk melakukannya. Kita harus membuktikan secara nyata bagaimana kita (para orang tua) dapat membentuk otak anak kita dan masa depan mereka (Gail Gross:2019). Kita juga berharap agar anak-anak kita (di kemudian hari) tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan sukses.

Dua Pandangan tentang Kecerdasan


Selama ini, telah terdapat teori yang lebih luas tentang apa yang membedakan dua kelompok siswa — Anak tidak berdaya (bodoh) versus Anak yang memiliki penguasaan (pintar). Sebagian besar masyarakat,-termasuk kelompok anak yang kurang pintar-terlanjur memaknai kecerdasan seseorang itu adalah sifat bawaannya sejak lahir. Padahal bagi sebagian orang yang selama ini dipanggil dengan sebutan "si pintar", bahwa mereka memaknai kecerdasan adalah upaya keras dari nihil ke titik dimana mereka telah memiliki seperangkat kecerdasan itu. Artinya kecerdasan itu bukan "bawaan lahir", namun kecerdasan itu "dilahirkan dengan sadar dan upaya kuat" untuk menjadi cerdas.

Mindset yang harus dikembangkan kepada setiap anak adalah bahwa setiap individu itu cerdas. Mereka dapat mencapai kecerdasan tertentu karena dibiasakan, dilatih, dan dibimbing, serta dikendalikan. 

Sumber Gambar: https://biglifejournal-uk.co.uk/
Sumber Gambar: https://biglifejournal-uk.co.uk/

Menurut Gross (2019), dalam bukunya yang terkenal "How To Build Your Baby’s Brain", ia menyarankan; “Beri anak Anda kesempatan terbesar untuk mencapai potensi penuhnya, baik secara emosional maupun intelektual. Dalam buku tersebut Gail Gross menyuguhkan makna baru pada setiap pelukan, setiap dekapan, setiap sentuhan, dengan penjelasan tentang pengaruhnya terhadap perkembangan otak bayi. 

Setiap orang tua harus mengakhiri argumen lama tentang alam vs pengasuhan dengan ilmu saraf yang cukup modern dan praktis untuk menjelaskan faktor gen dan nasihat (pendidikan) sangat bermanfaat untuk pengasuhan anak. Gail Gross menawarkan pendekatan baru ilmu saraf perkembangan pada anak usia dini, mengajari orang tua tidak hanya tahap pertumbuhan otak, tetapi juga bagaimana para orang tua dapat memberikan kepada anak mereka kesempatan terbesar untuk mencapai potensi penuh mereka, baik secara emosional maupun intelektual. Sehingga banyak pihak yang berkomentar bahwa buku Gail Gross ini harus menjadi "Bacaan wajib untuk semua orang tua”.

Setiap sentuhan, penglihatan, penciuman, dan interaksi dengan anak, akan memengaruhi susunan otak anak. Membangun otak anak, bukan saja bicara tentang membantu pertumbuhan anak, namun lebih dari itu, bahwa membangun otak anak sama halnya membangun masa depan dunia anak Anda lebih baik lagi.  Cara Membangun Otak Bayi Anda akan menunjukkan alat yang Anda perlukan untuk melakukan parenting. Dengarkanlah, rasakanlah, perhatikanlah, simaklah, dekatilah, dan sayangilah, ini akan "membentuk" otak anak Anda.

Gail Gross menyebutkan bahwa meskipun gen adalah cetak biru bagi seorang anak, namun gen hanyalah tampilan dua dimensi dari apa yang akan menjadikan anak tiga dimensi. Argumen atau paradigma lama antara pengaruh alam versus pengasuhan telah dianggap final, maka akibatnya akan menunjuk pada pembagian 50/50 dari dampak yang sama. Meskipun alam memasok gen seorang anak, namun pengalaman anak yang menentukan gen mana yang diekspresikan dan mana yang ditekan. 

Dalam artian, otak anak Anda berkembang sebagai reaksi terhadap rangsangan yang diterimanya, dan setiap pelukan, setiap dekapan, setiap sentuhan, akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Seperti yang dikatakan Dr. David Rice, 'biologi bukanlah takdir.' Bagaimana membangun Otak Bayi Anda adalah tentang ilmu saraf perkembangan anak usia dini, mengajarkan orang tua tidak hanya berhenti pada tahap pertumbuhan otak, tetapi juga bagaimana memengaruhi otak anak mereka secara positif. 

"Membentuk" otak anak adalah bukan perkara mudah, namun bukan berarti menganggapnya mudah apalagi remeh. Begitu sebaliknya, meskipun sulit dalam membentuk otak anak, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Menggunakan ilmu pengetahuan saraf perkembangan otak modern Anda dapat membentuk otak anak Anda dengan lebih mudah. Bahkan orang tua yang paling penyayang dan bermaksud baik pun dapat secara tidak sengaja membuat kesalahan karena mereka tidak memahami bagaimana otak anak tumbuh dan berkembang di tahun-tahun pertama pembentukannya. Dalam buku perintis tersebut, pakar perkembangan dan pengasuhan anak Dr. Gail M. Gross menjelaskan langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan kemampuan anak Anda untuk belajar dan berhasil di sekolah dan kehidupan. Pendekatan praktis untuk mengasuh anak muda ini harus dibaca oleh setiap orang tua baru.” (Lynda Resnick, American entrepreneur and businesswoman, owner of The Wonderful Company).

Membangun otak anak yang SMART tidak lepas dari membangun tingkat kepercayaan diri anak yang positif. Berikut ini setidaknya sembilan rahasia membangun kepercayaan diri anak:

1. Biasakan untuk memuji Anak secara seimbang

Pujian untuk anak akan meningkatkan kepercayaan diri, namun tidak boleh berlebihan. Pastikan pujian Anda benar dan tepat pada saat membutuhkan pujian. Tidak ada salahnya jika sesekali tidak memuji, namun cukup ucapan terima kasih. Sangat mungkin kadangkala dengan merespon positif dengan jempol Anda. Kurang pujian membuat anak tidak percaya diri, namun kelebihan pujian, anak akan cenderung sombong dan semberono.


2. Jangan biasakan menolong anak ketika dia menghadapi kesulitan

Terbiasa menolong anak ketika jatuh, misalnya, anak akan cenderung takut jatuh. bahkan akan membuat kesimpulan di benaknya bahwa dia tak boleh jatuh. Biarkan dia mengeksplorasi pengalamannya sendiri secara mandiri.


3. Biasakan mereka dalam mengambil keputusan secara mandiri

Biasakan anak untuk memilih beberapa pilihan, dibanding Anda harus memberi mereka daftar aturan-aturan kaku yang membuat mereka stress. Kepercayaan diri untuk mengambil keputusan akan membuat anak menjadi lebih tanggung jawab atas semua keputusannya.


4. Fokus pada Pertolongan yang bersifat Mendorong saja

Jika anak Anda cenderung merasa kecewa akan sesuatu, bantu dia untuk lebih optimis. Namun jangan berikan mereka solusinya, mungkin Anda cukup merangsanya untuk berpikir cara-cara alternatif yang mungkin untuk mereka lakukan secara mandiri. Jika nilainya lebih rendah dari temannya, jelaskan bahwa mungkin ada beberapa kesalahan yang ia lakukan dalam belajar, dan sempatkan waktu bersama mereka untuk mencari solusi atas kesulitan itu, dari mereka sendiri, bukan solusi Anda.


5. Pelihara dan Pupuklah Minat Khusus mereka

Libatkanlah anak Anda dalam berbagai event lomba atau ajang prestasi, siapa tahu mereka memiliki bakat dan minat yang memang harus dipelihara dan dipupuk. Sangat mungkin anak Anda tidak menjadi Juara Sekolah, tapi mungkin saja anak Anda akan menjadi juara tari, baca puisi, catur, silat, menyanyi dan menari. Berikan pada mereka peluang dan tantangan sesuai dengan bakat dan minatnya.


6.  Tawarkan Kebiasaan Memecahkan Masalah secara Mandiri

Seorang anak yang dapat menemukan solusi atas masalahnya sendiri cenderung akan lebih puas. Sebaliknya jika dia tidak pernah mengambil keputusan dan ditantang memecahkan masalah, maka mereka akan cenderung manja. Misalnya, suatu saat anak anda melapor kepada Anda bahwa buku tulisnya basah akibat hujan. 

Jangan langsung beri solusi dengan cara membelikannya tas plastik untuk membungkus tas sekolahnya. Namun, ajaklah diskusi kira kira mereka membutuhkan apa? dari sekian usulan yang dipikirkan anak,  dan mereka diberi kesempatan untuk memilih salah satu keputusannya didampingi orang tuanya, jika kemudian keputusannya benar dan terbukti sukses, maka dalam benak anak, akan terkesan bahwa ialah sang pemberi solusi dan sang problem solver.


7. Carilah Cara Unik dan Efektif tentang Tanggung Jawab atau tentang Wirausaha

Ini berarti bahwa anda dapat membicarakan dengan anak anda tentang bagaimana anda mencari nafkah untuk mereka, atau mungkin memberitahu mereka tentang besarnya tanggung jawab ketika mereka kelak dewasa. Mungkin ada kalanya misalnya anda seolah-olah sangat membutuhkan anak anda untuk mengerjakan sesuatu. 

Aktivitas ini akan membangun sebuah pemahaman bahwa seseorang tidak akan mampu hidup mandiri dalam semua aspek. Sebaliknya anak akan terdidik untuk memiliki empati pada orang lain dimanapun ia berada. Ini akan mendidik anak agar tidak egois, namun juga terlalu "owol" hingga merugikan diri sendiri. Intinya harus seimbang antara kepentingan individu dan orang lain, masyarakat dan lainnya.


8. Berilah mereka Kesempatan untuk bergaul bersama orang yang lebih dewasa

Memang setiap anak lebih senang bergaul dengan sesama anak (teman mereka). Namun kesempatan bergaul dengan orang dewasa, akan melatih anak untuk memiliki perpektif berbeda tentang hidup mereka. Di samping itu akan melatih anak untuk berkomunikasi dengan orang dewasa selain kedua orang tuanya.  Ini memberi kesempatan pada anak untuk menambah wawasan baru, keterampilan berbahasa dan meresapi nilai/etika bersama orang lain di luar diri orang tua mereka.


9. Ajaklah Anak Anda berfantasi tentang Masa Depan Mereka 

Mereka akan merasa lebih baik tentang diri mereka sekarang jika mereka dapat membayangkan diri mereka sukses dan bahagia di masa depan. Bicaralah dengan anak Anda tentang jalur pekerjaan yang Anda, pasangan Anda, dan orang dewasa lain yang dia kenal. Jangan mencoba mengecilkan hati anak Anda jika dia ingin menjadi pesebakbola terkenal atau mungkin seorang Ilmuwan Radiologi. Fakta bahwa dia sedang mempertimbangkan jalan alternatif menunjukkan bahwa dia membuat kemajuan menuju sesuatu. Yang pasti bahwa ketika anak memfantasikan suksesnya di masa depan, berarti mereka telah meiliki pengetahuan tentang itu dan mungkin saja mereka telah mengetahui cara meraih mimpinya.


Beberapa tips agar anak Anda SMART adalah melakukan pembiasaan dalam hal-hal sebagai berikut:

  1. Membaca; dengan membaca seorang anak akan mempelajari hal-hal baru dan memantik pikiran untuk semakin berkembang sejak dini saat terbiasa membaca buku atau berita lainnya. Meskipun sangat mungkin seorang anak tidak pernah suka membaca buku sebelumnya. Namun, orang tua harus percaya bahwa dengan membaca buku menyebabkan kepala (otak) anak terus berputar (berpikir) atas kata-kata yang dibacanya. Tetapi, begitu seorang anak terbiasa membaca buku setiap hari, akan berdampak luar biasa.
  2. Tidur yang cukup dan jangan begadang; kebiasaan ini berdampak besar bagi anak. Ternyata, tidur yang cukup menyegarkan pikiran dan mengurangi stres. Intinya adalah tidur yang cukup itu penting. Karena kecanduan media sosial, game, dan semisalnya hanya menghabiskan waktu sia-sia.  Kebiassan main game dan ber-medsos, cenderung membuat otak menjadi malas berpikir tentang ilmu pengetahuan. Jauhkan anak Anda dari kebiasaan bermalas-malas dan membuang waktu di media sosial mulai sekarang.
  3. Meditasi; ternyata pikiran menjadi lebih segar dan tenang setelah meditasi. Ini memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja otak anak Anda.  Meditasi disini dapat diartikan membiasakan anak untuk shalat dan berdoa, bagi penganut agama Islam. Terlebih lagi membiasakan anak untuk membaca Al-Qur'an. Kegiatan membaca Al-Qur'an diyakini akan menjadikan hati anak cenderung lebih tenang.
  4. Menulis; dengan menulis akan meningkatkan perbendaharaan kosa kata, tata bahasa, dan kebiasaan menggunakan kata-kata dalam kalimat yang tepat. Menulis meningkatkan memori dan membantu otak menyimpan informasi lebih efektif. Biasakan anak Anda menulis apa pun yang Anda inginkan, misalnya perasaan anak Anda setelah diajak liburan, menuliskan pengalaman bermainnya di buku harian, dan lain-lain.
  5. Menggambar atau melukis; walaupun mungkin kemampuan menggambar anak Anda kurang memadai. Namun kebiasaan menggambar dan melukis apapun, cukup berpengaruh untuk menumbuhkan kreativitas, daya imajinasi, abstraksi, dan mencurahkan ide melalui gambar atau lukisan. Anda bisa mulai meminta anak Anda dengan menggambar hal-hal sederhana seperti misalnya menggambar mainan atau boneka kesayangan mereka, atau bahkan mungkin sekadar mencorat-coret. Sediakan alatnya, berikan peluang, dan apresiasilah produknya. Niscaya anak Anda akan semakin terbiasa bahkan menyukainya.
  6. Mintalah anak Anda mempelajari hal-hal baru; seperti misalnya mempelajari bahasa baru, alat musik yang jadi kegemarannya, olahraga (gerak fisik) yang menjadi hobinya. Membiasakan anak untuk belajar hal-hal baru akan membuka peluang bagi otak anak Anda pada cara berpikir baru dan menunjukkan cara baru untuk mengekspresikan diri mereka dalam bahasa, seni, ekspresi dan keterampilan baru.
  7. Berilah anak Anda makanan dan minuman yang sehat dan bergizi; Kemukakan pada mereka tentang betapa pentingnya makan dan minum yang sehat, halal dan bergizi. Makanan memiliki pengaruh besar pada seberapa pintar otak  anak Anda. Misalnya ikan, sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Ada baiknya Anda mengoreksi kebiasaan anak Anda dalam mengkonsumsi makanan cepat saji!
  8. Biasakan anak untuk menghindari multitasking; agar anak Anda terbiasa fokus dan berkonsentrasi pada satu tugas pada satu waktu, lalu beralih ke tugas lainnya. Mungkin saja anda membiasakan anak untuk main HP saat makan. Mintalah anak Anda segera shalat ketika mendengar adzan, dampingi mereka untuk melakukan hal-hal positif bersama orang tua. Berikan pada mereka tanggung jawab seperti misalnya, melarang mereka main HP di waktu belajar di rumah. Semua ini bergantung pada Anda tentang bagaimana Anda bisa memaksimalkan hasil yang Anda inginkan. Kebiasaan multitasking cenderung menjadikan anak kita tidak fokus dalam melakukan apapun. Bisa jadi, akan membentuk anak yang tidak peduli dan nir empati. Anda harus ingat bahwa seberapa kuat pikiran kita, kita tidak dapat fokus pada dua tugas sekaligus secara bersamaan. Saat multitasking, otak dipaksa untuk beralih antar tugas dengan cepat, yang dapat mengurangi rentang perhatian dan kemampuan untuk belajar.
  9. Jauhkan anak dari Malas-malasan atau Mager (malas gerak); Terlalu banyak duduk dapat menyebabkan otak lambat. Sangat mungkin mendorong munculnya diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
  10. Hindarkan Anak Anda dari PORNOGRAFI; otak anak Anda akan menjadi "bodoh" akibat kecanduannya pada hal-hal yang berbau porno. Lebih jauh lagi, anak Anda akan menjadi kecanduan masturbasi/onani dan akan berjuang untuk mengendalikan nafsu anak Anda.  Anak Anda adalah manusia yang memiliki otak, berbeda dengan hewan yang nafsunya tidak terkendali. Tentu, salah satu hal yang perlu diajarkan oleh orang tua kepada Anak adalah tentang merasionalkan seksualitas, melogiskan kebutuhan bilogis, dan menarasikan bahaya akibat pornografi dan seks bebas.

"Setiap anak itu unik, perlu cara baru dan kreatif memaksimalkan keunikan itu menjadi anak "Cerdik", bukan "Licik"

Semoga bermanfaat...!

Referensi:

1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4200392/

2. https://id.quora.com/Bagaimana-saya-bisa-membuat-otak-saya-lebih-tajam-pintar-dan-cepat

3. https://www.amazon.ca/How-Build-Your-Baby's-Brain/dp/1510739203

4. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/secrets-of-confident-kids/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun