Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Matematika Asyik untuk Anak Usia Dini

8 Mei 2024   10:24 Diperbarui: 8 Mei 2024   17:52 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar matematika (shutterstock)

Saya bukanlah sarjana matematika, tetapi saya agak mengkritik penyusun kurikulum matematika untuk peserta didik Sekolah Dasar. 

Saya tak bisa memahami kenapa anak kelas 2-3 SD sudah harus belajar konsep perkalian hingga belasan puluhan, volume bangun ruang, satuan berat dan masih banyak materi yang kiranya cukup njlimet untuk anak usia di bawah 10 tahun.

Saya pun iseng melihat soal-soal matematika anak SD di Inggris untuk level kelas yang sama di internet, dan saya pun kaget, hanya berupa soal tambah, kurang serta perkalian yang masih sederhana, bahkan di Jepang pun juga sama, hanya materi-materi hitungan sederhana yang berkaitan kehidupan sehari-hari, bahkan sepintas seperti soal anak TK di Indonesia hanya agak lebih kompleks.

Pembelajaran Matematika Asyik Menyenangkan (sumber : DoodleLearning )
Pembelajaran Matematika Asyik Menyenangkan (sumber : DoodleLearning )

Walhasil, banyak orangtua di Indonesia yang mengeluhkan betapa sulitnya dalam membahas soal-soal PR matematika anaknya yang masih SD. Soal yang terlihat mudah bagi orang dewasa, namun terlihat sulit bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun. 

Sebenarnya bukan sulit, tetapi memang kemampuan berpikir otaknya belum mencapai kematangan dalam memahami beberapa soal matematika yang belum diperuntukkan bagi seusianya.

Hal ini menjadi sangat penting, karena apabila sang anak mampu menyelesaikan soal-soal matematika dengan baik sesuai dengan fase pertumbuhannya, maka hal tersebut akan menimbulkan kepercayaan dirinya. Berbeda apabila soal-soal pada kurikulum yang ada, berada di atas level umurnya, maka yang akan terjadi muncul ketidakpercayaan diri pada sang anak, karena sulit memahami soal-soal berhitung yang diberikan.

Menurut Profesor Iwan Pranoto, guru besar Matematika dari ITB, sebenarnya penerapan pelajaran Matematika untuk anak SD harus bersifat menarik, seperti memecahkan misteri. Namun, di Indonesia pelajaran matematika SD lebih menitikberatkan pada keterampilan berhitung, sementara di Negara-negara maju, pembelajaran matematika lebih menitikberatkan pada pengembangan logika dan nalar.

Konsep pembelajaran matematika yang menarik harus sudah dimulai semenjak usia dini, pembelajaran tidak bisa langsung kepada perihal keterampilan berhitung, tetapi bagaimana pembelajaran tersebut tampak menarik bagi anak-anak. 

Adalah Shelly Herold, MS, Ed seorang ahli pedagogi terkenal dari Amerika Serikat di dalam bukunya “Be A Perfect Parent”, memaparkan 4 hal konsep pembelajaran matematika yang menarik diperuntukkan bagi anak usia dini, berikut ulasannya.

Geometri Dasar Lingkungan Sekitar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun