Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selasa Pon: Kematian Dimar Ublik

4 Februari 2023   01:38 Diperbarui: 4 Februari 2023   01:46 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ketika menyala...

nyaris seperti tak ada lampu selain-mu

padahal, disana banyak lampu modern yang mencorong

nyaris tak ada orang yang berani ngomong apalagi melawan-mu

karena kamu bukan saja dimar ublik, memang engkau rajanya omong kosong

nyaris tak ada istilah garis finish untuk-mu

namun Tuhan Maha Tahu dan Maha Adil untuk membuatmu berhenti ngomong

Nyaris mati engkau waktu itu, Tuhan tidak menghukum-mu

Namun itu lebih baik bagi kamu daripada mendorongmu makin sombong

Nyaris Dimar Ublik menjadi "Dewa Penolong" bagi warga-mu

Meskipun hakikatnya dia sekedar anjing menggonggong dan suka melolong

Nyaris memakan semua daging yang ada di depanmu

Kalian biarkan dia meskipun kalian tahu itu akan dia Colong

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun