Dominasi partai politik dalam media komunikasi di Indonesia dapat mengurangi kualitas konten dan narasi yang akan disampaikan ke publik.
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok kecil individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang sangat besar.
Puisi soal oligarki, puisi ini Hanya mainan kata dalam rasa
PERSATUAN Nasional Aktivis (PENA) 98 resmi menetapkan delapan kriteria calon Presiden dan calon Wakil Presiden Republik Indonesia (RI).
Hal utama yang perlu dikenalkan ke publik (rakyat) ialah siapa yang disebut pembajak demokrasi itu.
nyaris seperti tak ada lampu selain-mu padahal, disana banyak lampu modern yang mencorong
Coba menguak tabir gelap mengapa para Kepala Desa di berbagai pelosok negeri ini kerap jadi pesakitan dalam sidang tuntutan di sebuah pengadilan.
Susah menjelaskanya, dengan memakai jasa para kades "cerdas", kompensasi politiknya juga tidak sulit-siapa hadir berarti tambah masa jabatan!
Politisi yang diasuh oligarki pasti tak berdaya. Mereka akan mengabdi pada kepentingan oligarki.
Itulah hebatnya Ganjar. Lha kalau ia manut dan sejalan dengan PDIP meskipun itu salah. Ganjar nggak akan dimusuhi Bambang Pacul, bro!
Pemilu dikudeta Oligarki melalui sistem proposional tertutup
Tidak hanya di dunia perpolitikan saja, bahkan oligarki ada pula di dalam dunia perekonomian
Berdamailah dengan Oligarki. Jangan pernah terpikir memusuhinya. Berbagi kekuasaan lah dengannya dengan memperjuangkan terbentuknya parlemen Bikameral
Untuk keluar dari keadaan yang tidak menguntungkan bagi rakyat kecil, ke depan kita butuh pemimpin yang berani melakukan intervensi politik
Sepertinya ruh dari nilai demokrasi malah dicederai dengan aksi-aksi oligarki yang berkedok sebagai aktor politik
Penyihir Politik dan Mantra Konstitusi, pandangan dalam popularitas Politik sebagai seni menipu rakyat
Budaya oligarki ditubuh partai politik di Indonesia, disinyalir menjadi sebab utama gagalnya parpol dalam menjalankan fungsi kaderisasi kepemimpinan
Pengaruh oligarki sangat dahsyat, bisa menguasai semua pilar demokrasi. Tidak mengenal merek, baik Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan Pers.
KEBENARAN akan tetap ada. Dibungkam bahkan makin tumbuh, bangkit dan melawan.
Oligarki telah membunuh demokrasi. Tak ada kata lain selain "lawan! '.