politik para elit pasca pilpres 2024 mulai menunjukkan sikap yang inklusif dengan menjalankan langkah-langkah rekonsiliasi politik.
PerformaRekonsiliasi politik adalah proses yang sangat dibutuhkan dalam situasi pasca-pemilu di mana persaingan politik seringkali meninggalkan jejak ketegangan dan perpecahan di antara elit dan di antara masyarakat.
Dalam konteks pasca Pemilihan Presiden 2024, langkah-langkah rekonsiliasi yang dilakukan oleh kubu calon presiden pemenang, Prabowo Subianto, menarik perhatian.
Sebagai pemenang Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto, tengah gencar menjalankan strategi rekonsiliasi politik. Ia mengambil pelajaran berharga dari pengalaman Pilpres 2019, ketika Presiden Joko Widodo mengajaknya bergabung dalam pemerintahan setelah pertarungan sengit di arena politik.
Bebagai pihak menilai bahwa, langkah ini menunjukkan kematangan politik yang luar biasa, di mana kepentingan nasional diletakkan di atas kepentingan pribadi atau partai.Â
Mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, mengungkapkan momen Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi momentum rekonsiliasi nasional.
Usulan Jusuf Kalla kemudian dipandang sebagai langkah yang sangat penting dan bermakna dalam konteks Indonesia pasca-Pemilihan Presiden 2024. Sebab Idul Fitri menawarkan kesempatan berharga untuk menyatukan kembali bangsa dalam semangat kebersamaan dan toleransi, setelah melewati polarisasi politik yang akut.
Langkah rekonsiliasi politik Prabowo Subianto adalah pertemuan dengan tokoh-tokoh politik yang sebelumnya berseberangan dengannya pada pemilu lalu. Pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang mendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menunjukkan sikap terbuka Prabowo dalam menjalin dialog lintas partai.
Demikian juga dengan pertemuan Prabowo dengan mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, yang mendukung pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menegaskan komitmennya untuk membangun jembatan rekonsiliasi.
Pendekatan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto tidak hanya terbatas pada tokoh-tokoh politik dari luar partainya, Gerindra, tetapi juga mengarah pada partai-partai besar seperti PDI-P dan PKB.
Gerindra aktif mendekati PDI-P, dan langkah ini tampaknya mendapatkan respon positif. Bahkan, sejumlah kader elite PDI-P menyatakan keterbukaannya untuk menjajaki pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.