Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gurauan "CIA" Jadi Pangkal Drama

11 September 2025   14:03 Diperbarui: 11 September 2025   14:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu dan putranya (Suara.com)

Baru dilantik sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa langsung disambut bukan oleh laporan anggaran, melainkan oleh unggahan anaknya yang jadi bom media sosial. Yudo Sadewa, melalui Instagram Stories akun @yvdos4dewa, menulis: "Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri." Ungkapan itu diproyeksikan ke mantan Menkeu Sri Mulyani, dan langsung tanpa kompromi memicu kontroversi .

Tidak hanya itu---Yudo sebelumnya sempat mengunggah: "Alhamdulillah ayah jadi Menteri." Unggahan yang terlihat polos hingga melompat ke bold mode ketika disandingkan dengan sindiran CIA . Setelah viral, akun itu langsung lenyap---alias dihapus atau diprivat .

Klarifikasi ala Drama Sitkom: "Maaf, Cuma Canda"

Saat sorotan makin panas, Yudo muncul kembali dengan klarifikasi---ya, dalam format yang hampir sama absurdnya. Dia bilang bahwa tuduhan CIA dan ini-itu hanyalah bercandaan dengan teman-temannya, bukan sesuatu yang serius. "Itu gw hanya becanda sama temen gw di Insta Story ... nggak tahu ada yang goreng kayanya ya, jadi viral," katanya santai .

Ayahnya, si Menteri Keuangan sendiri, mencoba meredakan dengan gaya "anak kecil belum tahu apa-apa." Ia bahkan melarang Yudo main Instagram lagi .

Fleksibel Flexing: Kasus-Kasus yang Pernah Terjadi

Bukan hanya Yudo yang mengalami koma reputasi karena unggahan digital. Ada anak pejabat pajak yang pamer motor gede dan barang mewah, sampai ayahnya ikut terseret isu korup; anak pejabat bea cukai yang gaya glamornya memicu pertanyaan publik "dari mana uangnya?"; bahkan anak DPR yang entah lupa bahwa punya imun politik tidak berarti bebas menghina rakyat kecil.

Publik pun merespons keseluruhan episode ini dengan rasa sinis: tiap kali anak pejabat berbicara di media sosial, gaya "siapa aku ya?" langsung digantungkan selfie penuh filter dan caption sok bijak atau provokatif.

Media Sosial: Arena Fatalitas Digital

Media sosial sudah bukan ruang privat; untuk anak pejabat, ia adalah arena opera publik. Unggahan yang terlanjur keluar, tak bisa disedot kembali seperti plasma darah. Netizen punya semacam radar moral otomatis, screenshot siap menyambar dalam hitungan detik.

Alasan "cuma gurauan" kini terdengar seperti mencoba menutup bangunan sambil meyakinkan bahwa anginnya tidak masuk. Ucapan digital bisa melahirkan efek nyata: citra korosif, polarisasi, bahkan tuduhan hoaks atau teori konspirasi yang basi tapi cepat menyebar .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun