Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Beda Tipis Optimisme dan Kepedean

9 September 2025   13:40 Diperbarui: 9 September 2025   13:55 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Kompas.com)

Di tengah hiruk pikuk politik dan ekonomi negeri, kita kembali disuguhi tontonan menarik: kursi panas Menteri Keuangan berganti tuan. Nama Purbaya Yudhi Sadewa kini resmi menggantikan Sri Mulyani, sosok yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai jangkar stabilitas fiskal Indonesia. 

Pertanyaannya, apakah pengganti ini akan benar-benar lebih kuat, atau justru sekadar membuat kapal ekonomi kita oleng di tengah badai? Mari kita simak bersama, dengan sedikit senyum sarkas dan secangkir logika.

Latar Belakang Ganti Kursi yang Bergejolak

Pada 8 September 2025 Presiden Prabowo melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu baru, menggantikan Sri Mulyani. Langkah ini terjadi di tengah gelombang protes nasional soal akses pemerataan ekonomi---termasuk tuntutan "17+8 Tuntutan Rakyat" yang mengguncang parlemen dan memicu kerusuhan.

Tak ayal, pasar bereaksi drastis. IHSG jatuh hingga sekitar 1--1,6 %, rupiah melemah, dan investor bertanya-tanya: "Apakah ini 'optimisme' atau sinyal lampu kuning fiskal?"

Pernyataan "Kontroversial" yang Menyulut Kritik

Langsung setelah dilantik, Purbaya membuka konferensi pers ala "Aha, saya orang pasar, nih!" dan melempar kalimat yang kemudian meledak di sosial media:

  • "Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Mungkin ada yang merasa hidupnya masih kurang puas."

  • Lalu, mengomentari anjloknya IHSG: "IHSG anjlok itu biasa... saya sudah lebih dari 15 tahun di pasar, saya tahu betul cara memperbaiki ekonomi."

Sarkasme media dan netizen pun meledak: ini katanya optimisme, tapi banyak yang bilang itu lebih mirip kepedean---atau bahkan arogan.

Apakah Purbaya Lebih Baik dari Sri Mulyani? Tergantung pada...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun