Guru dalam Dilema
Banyak guru kini berada di posisi sulit. Di satu sisi, mereka dituntut menanamkan nilai moral, disiplin, dan karakter.
Tapi di sisi lain, setiap tindakan bisa dianggap salah jika menyinggung perasaan siswa atau orang tua.
Beberapa guru bahkan mengaku lebih stres menghadapi orang tua siswa daripada siswanya sendiri.
Bagi mereka, tugas mengajar kini tidak hanya menyusun RPP, tapi juga menjaga "citramu tetap aman di mata wali murid."
Fenomena ini membuat sebagian guru kehilangan wibawa, bukan karena mereka tak pantas dihormati, tapi karena sistem sosial di sekeliling mereka sudah berubah: sekolah tak lagi menjadi ruang belajar yang sepenuhnya otonom, melainkan arena negosiasi antara guru, orang tua, dan murid.
---
Membangun Kembali Rasa Hormat Tanpa Takut
Kita tentu tidak ingin kembali ke masa lalu ketika hukuman fisik dianggap biasa. Tapi di sisi lain, kita juga tidak bisa membiarkan disiplin dan adab hilang dari dunia sekolah.
Solusinya bukan dengan memihak, melainkan menyeimbangkan.
Orang tua perlu menanamkan pemahaman bahwa guru adalah mitra, bukan musuh.