Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Art for Earth: Seni untuk Menjaga Bumi

13 September 2025   19:13 Diperbarui: 13 September 2025   19:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, seni mampu menyatukan banyak orang. Bayangkan sebuah mural di jalanan kota. Ribuan orang yang melintas setiap hari bisa melihatnya. Tanpa sadar, pesan itu masuk ke dalam pikiran mereka. Begitu juga sebuah lagu bertema lingkungan, bisa dinyanyikan dari satu mulut ke mulut lain, hingga pesannya menyebar lebih luas.

Seni juga bisa menjadi warisan lintas generasi. Ketika kita sudah tiada, karya seni masih akan terus hidup. Ia bisa menjadi saksi bahwa manusia pernah berjuang menyelamatkan bumi, sekaligus pengingat bagi anak cucu agar mereka tidak mengulangi kesalahan kita.

Contoh Art for Earth

Banyak contoh seni yang bisa digolongkan sebagai Art for Earth. Misalnya, mural di dinding kota yang bergambar laut bersih dengan tulisan ajakan menjaga kebersihan. Mural itu sederhana, tetapi dampaknya besar karena dilihat oleh banyak orang.

Ada juga instalasi seni dari barang bekas atau limbah. Seorang seniman bisa menyusun botol plastik menjadi patung yang megah. Karya ini tidak hanya indah, tetapi juga memberi pesan bahwa sampah masih bisa bernilai jika dikelola dengan bijak.

Seni sastra pun punya peran besar. Puisi, cerpen, atau lagu bisa menceritakan kisah bumi dengan cara yang menggetarkan. Sebuah puisi tentang hujan yang tak lagi turun karena hutan habis bisa lebih membekas di hati daripada sekadar berita di koran. Begitu juga sebuah lagu tentang keindahan alam, bisa membuat orang rindu dan ingin menjaganya.

Art for Earth adalah gerakan moral yang mengajak kita untuk menjaga bumi lewat bahasa seni. Seni mengingatkan kita bahwa bumi bukan hanya tempat tinggal, melainkan bagian dari hidup kita yang harus dijaga dengan kasih sayang. Jika bumi rusak, maka hidup kita pun ikut rusak.

Menjaga bumi tidak selalu harus dengan tindakan besar. Hal kecil seperti mengurangi sampah plastik, menanam pohon, atau menghemat listrik pun sudah berarti. Namun, seni bisa menjadi penyemangat agar langkah kecil itu terus dilakukan.

Mari kita belajar menghargai bumi seperti kita menghargai karya seni. Sama-sama indah, sama-sama berharga, dan sama-sama perlu dijaga. Seperti kata pepatah, "Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang, kita hanya meminjamnya dari anak cucu." Semoga lewat seni, hati kita lebih terbuka untuk terus mencintai bumi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun