Mohon tunggu...
Mariemon Simon Setiawan
Mariemon Simon Setiawan Mohon Tunggu... Silentio Stampa!

Orang Maumere yang suka makan, sastra, musik, dan sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teror Kepala Babi, Tempo Bukan Luis Figo! (Catatan Gelap 20 Maret 2025)

22 Maret 2025   23:50 Diperbarui: 23 Maret 2025   09:51 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala babi yang dikirimkan kepada salah satu host siniar Bocor Alus Politik Tempo, Fransisca Christy Rosana. (Sumber: IG @tempo.co)

Tempo tak gentar akan intimidasi

Sejatinya, Tempo sudah biasa dengan teror-teror seperti ini, mulai dari bom molotov, pemecahan kaca mobil, sampai lewat telepon. Namun, Tempo tidak pernah gentar.

Media besar sekelas Tempo pernah mengalami intimidasi yang jauh lebih dahsyat dari sebuah kepala babi. Bahkan, Tempo pernah dibredel dua kali pada zaman orde baru (1982 dan 1994-1998).

Harus diakui bahwa karya jurnalistik Tempo adalah salah satu yang terbaik. Kerja-kerja investigasinya memang berbahaya dan penuh resiko, bahkan nyawa pun menjadi taruhannya.

Namun, Tempo tetap bekerja dengan jujur, konsisten, dan berpijak pada kebenaran. Kebenaran dan kebebasan menjadi peluru utama bagi Tempo untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik yang terus terang. Keteguhan ini membuat Tempo selalu dibenci musuh-musuhnya, tetapi amat dicintai masyarakat.

Segala bentuk teror, intimidasi, bahkan sampai berujung pada pembredelan tidak membuat Tempo takluk. "Kita boleh kalah, tapi kita tidak boleh takluk!" demikian kata Goenawan Mohamad dalam pidatonya pasca pembredelan kedua.

Ancaman kepala babi yang datang ke meja redaksi mungkin menakutkan, tapi sayangnya, Tempo sama sekali tidak ciut. Kebenaran adalah kekuatan. Kepala babi yang busuk (mungkin sebusuk nyali pengirimnya) tidak membuat para awak Tempo gentar sedikit pun.

Cica dan mimikri Dani Alves

Setelah menerima kiriman paket teror tersebut, Cica tetap beraktivitas seperti biasa. Rekan-rekan Tempo lainnya tetap mengawasi, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pramono, Direktur Pelaksanaan Politik Tempo dalam videonya mengatakan bahwa Cica baik-baik saja, dan kepala babinya sudah dimasak. Dengan kelakar, Cica menimpal, "Kecewa kalau cuma kepala, harusnya daging sih."

Respon Cica menanggapi intimidasi ini persis seperti yang dilakukan Dani Alves ketika mengalami perlakuan rasis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun