Mohon tunggu...
Maradona Sihombing
Maradona Sihombing Mohon Tunggu... Guru - Penulis/Guru

Guru I Penulis I Pemuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Maha Laskar

28 Juli 2021   22:30 Diperbarui: 28 Juli 2021   22:33 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat aku masih kecil aku sudah belajar mencintai-Mu

ibuku bilang Engkau laskar cinta tersempurna

aku diajarkan untuk tidak menduakan-Mu

sebab kata ibuku cinta-Mu tiada duanya

memang aku belum begitu mengerti sesungguhnya

acapkali goresan berbaris di jidatku mencerna sedaya

mampu pelajaran rumit dari ibuku

terakhir, ibu bertutur Engkau paling sempurna sedunia

Sekarang aku sudah dewasa

 tatkala aku mencintainya, aku sedang mencintai-Mu

ia persembahkan sepenuh cinta untukku

kasih sayang dan asmara, hanya untukku ia berbagi

kerinduannya pun, untukku seorang tertumpu

kurasa ini keagungan cinta dalam hidupku

aku sempat berprasangka kalau cinta itu hanya milik berdua

Tatkala aku sendiri tanpanya

aku mulai mengerti cinta itu tidak sempurna

kasih sayang itu tidak berpihak padaku

asmara itu redup tak membara

dan kerinduan itu sendu menyembilu

Di saat itu pula aku sadar, sepenuh sadar

Engkau tak pernah membiarkanku walau sesaat

Kau taruh cinta di atas duniaku tanpa henti

Kau kuatkanku dengan kasih sayang yang bukan

sekadar selayang pandang

Kau-kecupkanku asmara keabadian tak berkesudahan

juga Kau-tancapkan rindu di bilik hatiku untuk-Mu

Kau tak pernah lengah memeliharaku

tak pernah lupa menjagaku, tak pernah bosan menganugerahiku

tak pernah tidur dari mengkasihiku dan selalu setia memberi cinta-Mu

Aku ingin ...

mencintai hanya Engkau

berasmara dan bercumbu hanya

dengan-Mu, merindu juga hanya Engkau

Aku ingin setia pada-Mu

seperti Kau teramat sangat setia padaku

dan pada para kekasih-Mu

aku ingin selalu bersama-Mu

di tidurku, di jagaku, di setiap detikku

ku hanya ingin bersama-Mu

karena kesempurnaan hanya milik-Mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun