Mohon tunggu...
Kemal AbdulMalik
Kemal AbdulMalik Mohon Tunggu... Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Tinggal di Asgard tapi suka bajigur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Parfum Berharga Fantastis ternyata Dibuat Dari Muntahan Paus Dan Jasad Manusia? Yuk Kenalan Dengan Ambrein Si Bintang Utamanya!

20 September 2025   22:57 Diperbarui: 20 September 2025   22:57 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Adipocere adalah produk dekomposisi jaringan lemak yang terjadi pada jasad setelah kematian. Penemuan ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menjadi bukti pertama adanya pembentukan ambrein di darat, membuka cakrawala baru mengenai asal-usul senyawa langka ini.

Solusi Modern: Ambrein dari Laboratorium

Ketergantungan pada ambergris yang ditemukan secara kebetulan tidak dapat memenuhi permintaan industri, terlebih status paus sperma yang terancam punah menimbulkan masalah etika. Untuk mengatasi hal ini, para peneliti telah berhasil mengembangkan metode sintesis ambrein di laboratorium.

Pendekatan modern ini meliputi:

  • Rekayasa Enzimatik: Para ilmuwan berhasil memodifikasi enzim dari bakteri Bacillus megaterium untuk mengubah skualena menjadi ambrein, yang mampu meningkatkan produksi hingga 20 kali lipat.

  • Rekayasa Metabolik: Ragi Pichia pastoris juga telah direkayasa untuk memproduksi ambrein secara efisien, dengan hasil mencapai lebih dari 100 mg/L dalam bioreaktor.

Metode-metode ini menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dan etis, memastikan pasokan ambrein untuk industri parfum tanpa harus bergantung pada sumber alami yang langka.

Jadi, di balik aroma mewah dan tahan lama pada parfum favorit Anda, tersimpan kisah sebuah molekul luar biasa. Ambrein, sang bintang bernilai miliaran, memiliki perjalanan yang tak terduga dari kedalaman perut paus sperma, misteri dekomposisi jasad manusia, hingga kecanggihan rekayasa bioteknologi di laboratorium!

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun