Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuan Corona

15 Juli 2020   10:52 Diperbarui: 15 Juli 2020   10:59 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tapi ada yang unik dalam duka
Ada pelita kekuatan-kekuatan kecil yang mulai terasa
Ada kesah yang terus menjamur dimana-mana
Ada persepsi kegetiran akut yang melulu dipelihara

Dalam derita semua umat manusia seolah-olah bermufakat konsiliasi menghadapi realita
Mengenyampingkan penguasaan dan memperdaya
Kini, komoditas harga produktivitas pun tersisihkan sementara
Dan akhirnya semua rutinitas pun harus dikarantina

Sementara gairah opini tak pernah kehilangan nyawa dan berputus asa
Tak pernah gundah gulana
Terlebih-lebih menaruh curiga penuh untuk mencecar fakta
pada akhirnya, posisi strategis media massa adalah jawabannya

Corona oh tuan muda,
Kapankah engkau akan berpamit pulang pada sang pencipta?
Kembali pupus pada keharibaan-Nya

Tulungagung, 15 Juli 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun